Jumat 03 Mar 2023 21:55 WIB

Aliran Modal Asing Pekan Pertama Maret Keluar Rp 1,38 Triliun

Nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp 1,38 triliun.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Fuji Pratiwi
Layar memampilkan logo Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Kamis (17/6/2021) (ilustrasi). Bank Indonesia (BI) melaporkan terdapat aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan domestik pada pekan pertama Maret 2023.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Layar memampilkan logo Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Kamis (17/6/2021) (ilustrasi). Bank Indonesia (BI) melaporkan terdapat aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan domestik pada pekan pertama Maret 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) melaporkan terdapat aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan domestik pada pekan pertama Maret 2023. Berdasarkan data transaksi 27 Februari hingga 2 Maret 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp 1,38 triliun.

"Ini terdiri dari jual neto Rp 4,67 triliun di pasar surat berharga negara (SBN) dan beli neto Rp 3,29 triliun di pasar saham," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Fadjar Majardi dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (3/3/2023) malam.

Baca Juga

Selama 2023, Fadjar mengatakan, berdasarkan data setelmen hingga 2 Maret 2023, terdapat nonresiden beli neto Rp 38,41 triliun di pasar SBN. Selain itu, BI juga mencatat beli neto Rp 38,41 triliun di pasar saham.

Selain itu, BI juga mencatat premi credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun turun ke 89,96 basis poin (bps) per 2 Maret 2023. "Penurunan ini dari 95,31 bps per 24 Februari 2023," ujar Fadjar.

Bank Indonesia juga mencatat yield SBN 10 tahun naik ke level 6,93 persen persen pada akhir Kamis (2/3/2022). Lalu pada Jumat (3/2/2023) yield SBN 10 tahun naik ke level 6,99 persen.

Sementara rupiah ditutup pada level Rp 15.275 per dolar AS pada Kamis (2/3/2023). Selanjutnya rupiah dibuka pada level Rp 15.280 per dolar AS pada hari ini, Jumat (3/3/2023).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement