Ahad 26 Feb 2023 05:55 WIB

K3 untuk Bisnis Lancar tanpa Terlilit Utang, Apa Itu?

Pengajuan pinjaman alias utang untuk modal usaha perlu direncanakan dengan matang.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Natalia Endah Hapsari
Pengajuan pinjaman untuk pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) perlu direncanakan dengan matang agar terhindar dari gagal bayar. (ilustrasi)
Foto: www.inilahjabar.com
Pengajuan pinjaman untuk pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) perlu direncanakan dengan matang agar terhindar dari gagal bayar. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Mengajukan pinjaman atau kredit ke lembaga keuangan memungkinkan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mendapatkan tambahan modal untuk mengembangkan usaha mereka. Namun, pengajuan pinjaman ini perlu direncanakan dengan matang agar pelaku UMKM terhindar dari situasi gagal bayar.

"Mengajukan kredit jangan asal-asalan, supaya efektif dan tidak gagal bayar nantinya," jelas Perencana keuangan Bareyn Mochaddin dalam sesi webinar Kini Paham Kredit #5 bersama IdScore.

Baca Juga

Bareyn mengatakan pelaku UMKM biasanya merintis usaha dengan menggunakan uang pribadi mereka. Namun seiring waktu, mereka mungkin akan dihadapkan dengan situasi yang menuntut mereka untuk memiliki lebih banyak modal. Sebagai contoh, modal untuk meningkatkan skala usaha atau modal untuk menerima pesanan dalam jumlah besar.

Dalam situasi seperti ini, mengajukan pinjaman atau kredit ke lembaga keuangan seperti bank dapat menjadi solusi untuk mendapatkan tambahan modal. Akan tetapi, pelaku UMKM juga perlu mengukur kemampuan mereka dalam melunasi pinjaman tersebut. "Kalau tidak bisa ukur diri, bisa gagal bayar," lanjut Bareyn.

Menurut Bareyn, pelaku UMKM bisa mengukur kemampuan diri mereka dengan melihat K3. 

  • K yang pertama adalah kemauan. 

Pelaku UMKM yang ingin mengajukan kredit perlu memiliki kemauan yang tinggi untuk mengembangkan usaha mereka. "Misalnya, dari dulu sudah merintis usaha, riset dan development tak pernah berhenti, itu artinya punya kemauan tinggi," ujar Bareyn.

 

  • K yang kedua adalah kesempatan. 

Pelaku UMKM bisa mempertimbangkan pengajuan kredit bila memiliki kesempatan untuk meningkatkan skala usaha. "Misalnya sudah mendapatkan lebih banyak orderan, tawaran kerjasama lebih banyak," jelas Bareyn.

 

  • K yang ketiga adalah kemampuan bayar. 

Pelaku UMKM bisa menakar kemampuan mereka untuk melunasi pinjaman dengan cara melihat pencapaian penjualan mereka selama ini. "Kemampuan untuk bayar, tercermin dari penjualan yang terjadi di usaha teman-teman," lanjut Bareyn.

Pemilik Ina Cookies, Ina Wiyandini, mengatakan ada beberapa hal yang bisa dilakukan pelaku UMKM agar terhindar dari gagal bayar bila berhasil mendapatkan pinjaman. Salah satunya adalah menggunakan uang yang diperoleh sepenuhnya untuk meningkatkan produktivitas dan penjualan.

Pelaku UMKM juga sangat dianjurkan memanfaatkan momen-momen istimewa untuk mendongkrak penjualan. Misalnya, memanfaatkan momen Lebaran untuk meningkatkan penjualan kue kering. "Marketing harus jalan, kelola keuangan (usaha) dengan baik," ujar Ina.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement