Kamis 23 Feb 2023 09:48 WIB

Simak Rekomendasi Saham untuk Ditransaksikan Hari Ini

IHSG diperkirakan akan bergerak variatif di rentang 6.765-6.890.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Pekerja melintas di samping layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (28/4/2022). diperkirakan akan bergerak variatif di rentang 6.765-6.890
Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan
Pekerja melintas di samping layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (28/4/2022). diperkirakan akan bergerak variatif di rentang 6.765-6.890

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak variatif di rentang 6.765-6.890 pada hari ini, Kamis (23/2/2023). Pada penutupan kemarin, IHSG kehilangan 63,43 poin atau melemah sebesar 0,92 persen di level 6.809,97. 

Financial Expert Ajaib Sekuritas, Chisty Maryani, mengatakan pergerakan IHSG hari ini akan dipengaruhi sejumlah sentimen. "Dari dalam negeri, Kementerian Keuangan melaporkan realisasi penerimaan pajak pada Januari 2023 tumbuh 48,60 persen yoy mencapai sebesar Rp 162,23 triliun," kata Chisty, Kamis (23/2/2023).

Baca Juga

Jumlah tersebut setara 9,44 persen target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023. Pajak Penghasilan (PPh) non migas tercatat 8,96 persen dari target atau sebesar Rp 78,29 triliun, tumbuh 28,03 persen yoy.

Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan PPnBM per Januari 2023 tumbuh 93,86 persen yoy tercatat Rp 74,64 triliun. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan pajak lainnya tumbuh 118,72 persen yoy atau Rp 1,29 triliun. PPh Migas terkontraksi 10,09 persen yoy tercatat sebesar Rp 8,03 triliun.

Dari mancanegara, Goldman Sachs dan Bank of America memproyeksikan masih akan ada tiga kali kenaikan suku bunga The Fed dengan kenaikan 25 bps. The Fed diproyeksikan akan menaikan suku bunga hingga menjadi 5,25 persen-5,5 persen. 

Sementara itu, Korea Selatan melaporkan Producer Price Index (PPI) pada periode Januari 2023 di level 5,1 persen yoy, melambat dibanding periode sebelumnya yang tercatat di level 5,8 persen yoy. Namun, secara bulanan inflasi tingkat produsen Korea Selatan tumbuh 0,4 persen dibanding periode bulan sebelumnya yang tercatat deflasi 0,4 persen dan lebih tinggi dari konsensus sebelumnya 0,1 persen.

Ajaib Sekuritas merekomendasikan sejumlah untuk ditransaksikan hari ini.

SCMA

  • Buy :212
  • TP  :220
  • Stop loss: <206

Emiten media menarik menjelang Pemilu. Pasalnya masyarakat akan lebih banyak mengakses informasi, alhasil belanja iklan media diproyeksikan tumbuh menjelang pemilu. 

Hingga kinerja per September 2022 SCMA mampu meraih pendapatan bersih Rp 4,95 triliun atau meningkat 12,77 persen yoy. Pendapatan diproyeksikan lanjut menguat di kuartal IV 2022 setelah SCMA memiliki hak siar FIFA World Cup 2022.

SIDO

  • Buy : 880
  • TP  : 910
  • Stop loss: <845

SIDO mencatatkan pendapatan yang terkontraksi 3,87 persen yoy menjadi Rp 3,86 triliun di 2022. Namun, segmen farmasi penjualan tumbuh 4,3 persen yoy menjadi Rp 143,04 miliar. SIDO masih menarik dengan peluang kinerja tumbuh lebih baik di tahun 2023 di tengah daya beli masyarakat yang masih kokoh tercermin dari IKK di level 123,0 pada Januari 2023.

CMRY

  • Buy :5.000
  • TP  : 5.150
  • Stop loss: <4.900

Emiten di sektor consumer sebagai sektor defensif menjadi pilihan di tengah ketidakpastian ekonomi global yang saat ini terjadi. Penurunan komoditas pangan sebagai bahan baku juga jadi katalis positif. Adapun CMRY masuk ke dalam indeks FTSE dan inflow asing diproyeksikan menguat.

 

*DISCLAIMER: Pemberitaan ini tidak bertanggung jawab atas keuntungan ataupun kerugian keuangan yang timbul dari perdagangan saham. Pembaca diharapkan bijak dalam mengelola keuangannya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement