Jumat 17 Feb 2023 02:21 WIB

BI: Kredit Perbankan Januari 2023 Sedikit Melambat Jadi 10,53 Persen

Pelambatan kredit perbankan seiring pola musiman pada awal tahun.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Pekerja merapikan produk UMKM yang dijajakan di Pojok UMKM Inalum, Gedung PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) (Persero), Kuala Tanjung, Batu Bara, Sumatera Utara, Kamis (5/1/2023). Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan pertumbuhan kredit perbankan sedikit melambat menjadi 10,53 persen year on year (yoy) pada Januari 2023.
Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Pekerja merapikan produk UMKM yang dijajakan di Pojok UMKM Inalum, Gedung PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) (Persero), Kuala Tanjung, Batu Bara, Sumatera Utara, Kamis (5/1/2023). Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan pertumbuhan kredit perbankan sedikit melambat menjadi 10,53 persen year on year (yoy) pada Januari 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan pertumbuhan kredit perbankan sedikit melambat menjadi 10,53 persen year on year (yoy) pada Januari 2023. Ini seiring pola musiman pada awal tahun.

"Pertumbuhan kredit perbankan pada Januari 2023 mencapai 10,53 (yoy), sedikit melambat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 11,35 persen (yoy) seiring pola musiman awal tahun," kata Perry dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Februari 2023 yang dipantau dalam jaringan di Jakarta, Kamis (16/1/2023).

Baca Juga

Pada perbankan syariah, pembiayaan tumbuh lebih tinggi mencapai 20,9 persen (yoy) pada Januari 2023. Di segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), pertumbuhan kredit juga terus berlanjut, khususnya penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) tumbuh tinggi sebesar 29,66 persen (yoy) selama 2022.

Perry menuturkan tingginya kredit atau pembiayaan didorong oleh sisi penawaran yang didukung likuiditas yang memadai dan standar penyaluran kredit atau pembiayaan perbankan yang tetap longgar.

Sementara itu dari sisi permintaan, kenaikan kredit atau pembiayaan ditopang oleh permintaan korporasi termasuk UMKM dan konsumsi rumah tangga yang terus membaik.

"Bank Indonesia akan terus mendorong perbankan untuk meningkatkan intermediasi guna mendukung pemulihan ekonomi," ujar Perry.

Di samping itu, suku bunga kredit Januari 2023 tercatat 9,25 persen atau meningkat 31 basis poin (bps) dibandingkan dengan level Juli 2022 sejalan dengan masih memadainya likuiditas perbankan sehingga cukup kondusif bagi perbankan untuk menyalurkan kredit.

Dukungan kebijakan Bank Indonesia yang memberikan insentif makroprudensial berupa pengurangan Giro Wajib Minimum (GWM) rupiah bagi bank juga mendorong perbankan menyalurkan kredit kepada sektor prioritas dan inklusif.

Selain itu, Perry mengatakan di pasar uang, suku bunga IndONIA tetap rendah, yang tercatat 5,47 persen pada 15 Februari 2023. IndONIA (Indonesia Overnight Index Average) adalah indeks suku bunga atas transaksi pinjam-meminjamkan rupiah tanpa agunan yang dilakukan antarbank untuk jangka waktu overnight di Indonesia.

Imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) tenor jangka pendek meningkat 100 bps dibandingkan dengan level sebelum kenaikan suku bunga acuan BI atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada Juli 2022, sementara imbal hasil SBN tenor jangka panjang tetap terkendali. Suku bunga deposito satu bulan pada Januari 2023 tercatat 3,95 persen atau meningkat 106 bps dibandingkan dengan level Juli 2022.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement