Senin 13 Feb 2023 18:55 WIB

Meski Pendapatan Naik, Laba Indosat Turun 30 Persen

Sepanjang 2022, perusahaan mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 48,9 persen (yoy).

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ahmad Fikri Noor
Presdir dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha menyampaikan pengantar pada peringatan setahun merger kedua korporasi telko di Jakarta, Rabu (4/1/2023). Indosat Ooredoo Hutchison membukukan performa yang solid pascamerger.
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Presdir dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha menyampaikan pengantar pada peringatan setahun merger kedua korporasi telko di Jakarta, Rabu (4/1/2023). Indosat Ooredoo Hutchison membukukan performa yang solid pascamerger.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indosat Ooredoo Hutchison membukukan performa yang solid pascamerger. Sepanjang 2022, perusahaan mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 48,9 persen (yoy) atau Rp 31,39 trilliun menjadi Rp 46,75 triliun.

EBITDA tercatat Rp 19,45 triliun naik 40,2 persen dengan margin EBITDA tercatat sebesar 41,6 persen. Di sisi lain, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 30 persen menjadi Rp 4,72 triliun dibandingkan 2021.

Baca Juga

President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha mengatakan, seluruh indikator menunjukkan hasil yang positif. Perusahaan dapat menunjukkan nilai sinergi kepada seluruh pelanggan dan pemangku kepentingan.

"Kami berkomitmen untuk terus menghadirkan pengalaman yang mengesankan kepada seluruh pelanggan setia, meningkatkan produktivitas masyarakat, dan berkontribusi pada pertumbuhan industri telekomunikasi dan ekonomi digital Indonesia di masa depan," kata Vikram melalui siaran pers, Senin (13/2/2023).

Pelanggan seluler perusahaan meningkat 62,5 persen menjadi 102,2 juta dengan pertumbuhan lalu lintas data sebesar 91,8 persen pada 2022, berkontribusi pada kenaikan pendapatan data sebesar 61,3 persen dibanding tahun sebelumnya.

Selain itu, cakupan jaringan perusahaan juga meningkat seiring dengan peningkatan jumlah BTS 4G yang mencapai 137 ribu, sehingga mampu menangani peningkatan trafik yang tinggi. Integrasi jaringan perusahaan sesuai target, bahkan di seluruh wilayah Jabodetabek telah selesai lebih cepat.

Perusahaan juga masih memperluas jangkauan jaringan dan pelayanan yang jauh lebih baik, termasuk jaringan 5G. Sampai awal tahun ini, jaringan 5G IOH telah menjangkau delapan kota yakni Jakarta, Karawang, Bandar Lampung, Surakarta, Surabaya, Balikpapan, Makassar, dan Bali.

“Kami optimistis IOH dapat menyediakan akses teknologi, komunikasi, dan informasi terbaik bagi masyarakat Indonesia. Dipandu oleh tujuan yang lebih besar, kami akan terus menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia dengan mempercepat transformasi digital Indonesia,” tutup Vikram.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement