Ahad 12 Feb 2023 16:15 WIB

PLN Sambut Positif Tawaran Kolaborasi di Tanzania

PT PLN (Persero) menerima kunjungan dari Menteri Energi Tanzania.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Petugas PLN memperbaiki jaringan kabel listrik yang menjuntai ke jalan di Jalan Pemuda, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (27/1/2023). PT PLN (Persero) menerima kunjungan dari Menteri Energi Tanzania untuk kerja sama pengembangan sistem kelistrikan di Afrika Timur.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas PLN memperbaiki jaringan kabel listrik yang menjuntai ke jalan di Jalan Pemuda, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (27/1/2023). PT PLN (Persero) menerima kunjungan dari Menteri Energi Tanzania untuk kerja sama pengembangan sistem kelistrikan di Afrika Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN (Persero) menerima kunjungan dari Menteri Energi Tanzania untuk kerja sama pengembangan sistem kelistrikan di Afrika Timur pada pekan lalu. Pemerintah Tanzania melihat sepak terjang PLN sebagai perusahaan listrik global yang berhasil mengembangkan listrik berbasis energi bersih.

 

Baca Juga

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyambut baik kerja sama dari pemerintah Tanzania. Ia melihat adanya peluang bisnis yang bisa dikembangkan bersama. PLN bukan sekali dua kali melakukan kerja sama dengan berbagai pihak internasional, maka peluang kerja sama ini menjadi ceruk pengembangan baru dalam sektor kelistrikan.

"Kita sudah bekerja sama juga dengan Malaysia terkait pengembangan sistem kelistrikan. Kami juga sudah pergi ke Korea Selatan, Jepang dan Cina untuk bisa kolaborasi dalam investasi," ujar Darmawan, melalui keterangan pers, Ahad (12/2/2023).

Tidak hanya dengan negara-negara Asia Tenggara dan Asia Timur, PLN Group juga telah menjalin kerja sama dengan negara-negara Timur Tengah, seperti kerja sama operation and maintenance antara PLN Indonesia Power melalui PT Cogindo Daya Bersama dengan Kementerian Listrik dan Air Kuwait. Selain itu juga ada kerja sama investasi untuk pengembangan EBT, seperti PLTS Terapung Cirata antara PLN Nusantara Power melalui PT PJB Investasi dengan perusahaan asal Uni Emirat Arab, Masdar.

Darmawan mengatakan, saat ini PLN sedang melakukan transformasi bisnis yang tak hanya sekedar sistem kelistrikan tetapi juga mengelola aset yang ada untuk bisnis di luar kelistrikan atau beyond kWh. Transformasi ini terwujud dalam pembentukan holding dan subholding di tubuh PLN.

"Dengan transformasi ini membuat PLN lebih lincah dalam mengembangkan portofolio bisnis. Subholding dan anak usaha pun jauh lebih fleksibel dalam melakukan perluasan pasar dan kerja sama," ujar Darmawan. 

Menteri Energi Tanzania, January Makamba menjelaskan, saat ini Afrika Timur, khususnya Tanzania memiliki komitmen dalam mendukung pengurangan emisi global. January menjelaskan, dengan pertumbuhan ekonomi maupun investasi di Tanzania membuat wilayah ini membutuhkan pasokan listrik yang andal.

"Track record PLN sudah terkenal seantero wilayah. Hal ini membuat kami yakin PLN mempunyai kekuatan dalam menghadirkan listrik yang andal bagi kami," ujar January.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement