Jumat 10 Feb 2023 07:47 WIB

Pengusaha Perlu Tingkatkan Kemampuan Digitalisasi

Pengusaha harus bisa cepat belajar, berubah, dan beradaptasi.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Lida Puspaningtyas
Perajin memotret hantaran pernikahan buatannya untuk diunggah di pasar digital di rumah produksi Kotak Manten, Malang, Jawa Timur, Rabu (13/7/2022). Pengusaha hantaran pernikahan setempat mengatakan permintaan hantaran melalui pasar digital meningkat dari 20 kotak menjadi 36 kotak per minggu atau meningkat 80 persen seiring banyaknya masyarakat yang mengadakan pesta pernikahan di bulan Dzulhijah.
Foto: ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Perajin memotret hantaran pernikahan buatannya untuk diunggah di pasar digital di rumah produksi Kotak Manten, Malang, Jawa Timur, Rabu (13/7/2022). Pengusaha hantaran pernikahan setempat mengatakan permintaan hantaran melalui pasar digital meningkat dari 20 kotak menjadi 36 kotak per minggu atau meningkat 80 persen seiring banyaknya masyarakat yang mengadakan pesta pernikahan di bulan Dzulhijah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Afriansyah Noor menuturkan, dalam menghadapi era Society 5.0, organisasi pengusaha harus dapat mendorong anggotanya untuk meningkatkan produktivitas, kapasitas, dan keahlian agar mampu bersaing di era digitalisasi.

Kementerian Ketenagakerjaan mendukung kewirausahaan di era digital dengan melakukan pengembangan terhadap talenta muda sebagai salah satu bagian dari sembilan lompatan ketenagakerjaan.

Baca Juga

”Melalui lompatan ini, kami melakukan pembinaan kepada talenta muda dengan arah peningkatan dukungan untuk kewirausahaan di sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM),” kata Wamenaker Afriansyah Noor ketika menjadi pembicara pada Dialog Ketenagakerjaan yang digelar bersama Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di Kabupaten Bangkalan Madura Jawa Timur, pada Kamis (9/2/2023).

Era Society 5.0 lanjut Wamenaker merupakan bukti dari cepat dan dinamisnya dunia untuk berubah. Apabila, setiap orang tidak bisa cepat untuk belajar, berubah, dan beradaptasi, maka ia akan tertinggal oleh setiap perubahan.

Afriansyah menambahkan, semua langkah pemerintah dalam melaksanakan pembinaan terhadap talenta muda harus mendapatkan dukungan semua pihak, termasuk dari KADIN dan HIPMI. Oleh karenanya, ia mengapresiasi penyelenggaraan dialog ketenagakerjaan bersama KADIN dan HIPMI.

"Ini sebagai bentuk kepedulian dari organisasi pengusaha untuk kemajuan Indonesia di era Society 5.0,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement