Senin 06 Feb 2023 23:59 WIB

40 Ribu UMKM di Indonesia Telah Manfaatkan Majoo untuk Menjalankan Usaha

Pemerintah sendiri terus mendorong transformasi digitalisasi UMKM.

Ilustrasi penggunaan aplikasi daring dalam melaksanakan usaha di UMKM.
Foto: Unsplash
Ilustrasi penggunaan aplikasi daring dalam melaksanakan usaha di UMKM.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majoo Indonesia, sebuah aplikasi wirausaha lengkap, mencatatkan kinerja gemilang di tahun 2022 dengan berhasil merangkul lebih dari 40 ribu UMKM di lebih dari 600 kota, untuk merasakan manfaat dan kemudahan mengelola bisnis lewat sistem digital. 

Hal ini disampaikan oleh Adi Wahyu Rahadi, Founder & CEO majoo Indonesia, Senin (6/2/2023). Adi menyatakan, tahun lalu transaksi yang diproses melalui aplikasi majoo oleh para pengusaha tersebut mencapai Rp 2T per bulannya. Pencapaian ini menjadi peningkatan sebesar 80% dibandingkan tahun sebelumnya. 

Baca Juga

Menariknya, prestasi ini diraih majoo di tengah isu resesi dan tidak lepas dari tingginya adopsi digitalisasi oleh para pengusaha. Ia menilai, majoo membantu pengusaha untuk menjalankan usahanya dengan efisien dan juga memberikan fleksibilitas di dalam segala keterbatasan saat pandemi. 

"Pandemi mengakselerasi pengusaha kita untuk melek digitalisasi. Transformasi ekonomi ke industri digital terus mendorong pemanfaatan teknologi yang menggeser pola transaksi dan interaksi masyarakat menjadi lebih berbasis online. Teknologi dan transaksi secara online, seperti penyajian menu makanan, pencatatan order ataupun pembayaran non-cash, bukan hanya terjadi di toko online, tetapi juga di toko offline, restaurant maupun penyedia jasa lainnya," kata dia seperti dilansir dari Antara.

“Memasuki era pascapandemi ini, kami memahami dan siap membantu para pengusaha UMKM dari segmen retail, yang saat ini sudah menjadi basis customer majoo. Melalui fitur toko online, para pengusaha bukan hanya bisa melayani pelanggan secara online, namun pelanggan yang datang langsung-pun bisa lebih mudah melakukan pemesanan melalui situs web dan pembayaran secara non-tunai,” lanjut Adi. 

Selain itu, tahun ini majoo siap menjawab masalah para pengusaha dalam mengelola penggajian karyawan, dengan menghadirkan fitur payroll, yang memudahkan pengusaha untuk menghitung penggajian, slip gaji, pembayaran gaji yang terintegrasi dengan rekening bank, sekaligus aplikasi untuk karyawan yang multifungsi. Fitur payroll, yang akan hadir di tahun ini, diungkap Adi, dapat terlaksana dengan kerja sama dengan Bank BRI, salah satu investor majoo. 

“Misi kami membuat UMKM sekaligus pekerja informalnya terdigitalisasi dan semakin inklusif dengan layanan keuangan, sehingga majoo bisa bertumbuh 3 kali lipat dibanding tahun sebelumnya dengan area jangkauan yang lebih luas,” kata dia. 

Pemerintah Indonesia sendiri mendorong transformasi digitalisasi UMKM, dengan target 30 juta UMKM di penghujung 2023. Dengan demikian, diharapkan bakal ada 500 ribu UMKM bergabung dengan ekosistem digital setiap bulan. Hasil studi majoo menunjukkan, fitur yang lengkap membuat pengusaha bisa mendorong efisiensi bisnis hingga 30%.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement