Senin 06 Feb 2023 13:30 WIB

Mobilitas Diperlonggar, Konsumsi Masyarakat Menguat Sepanjang 2022

Konsumsi rumah tangga menyumbang 51,87 persen pada PDB

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Lida Puspaningtyas
Kepala BPS, Margo Yuwono dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (6/2/2023), menyampaikan, konsumsi masyarakat selama tahun 2022 tumbuh 4,93 persen sedangkan khusus pada kuartal IV 2022, pertumbuhannya sebesar 4,48 persen.
Foto: BPS
Kepala BPS, Margo Yuwono dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (6/2/2023), menyampaikan, konsumsi masyarakat selama tahun 2022 tumbuh 4,93 persen sedangkan khusus pada kuartal IV 2022, pertumbuhannya sebesar 4,48 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tingkat konsumsi rumah tangga kembali menguat selama tahun 2022. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penguatan konsumsi itu terutama didorong oleh pelonggaran aktivitas masyarakat selama tahun lalu yang sebelumnya diperketat imbas pandemi Covid-19.

Kepala BPS, Margo Yuwono dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (6/2/2023), menyampaikan, konsumsi masyarakat selama tahun 2022 tumbuh 4,93 persen sedangkan khusus pada kuartal IV 2022, pertumbuhannya sebesar 4,48 persen.

Baca Juga

Adapun, konsumsi rumah tangga menyumbang 51,87 persen terhadap total produk domestik bruto (PDB) nasional 2022 yang tumbuh 5,31 persen. Margo menilai, perbaikan aktivitas konsumsi dalam negeri tak lepas dari peran kebijakan pemerintah.

"Kombinasi aktivitas masyarakat yang semakin menggeliat dan bauran kebijakan fiskal serta moneter untuk menjaga daya beli mampu mendorong aktivitas ekonomi, baik dari sisi produksi maupun konsumsi," katanya.

 

Lebih rinci, Margo menuturkan, pulihnya mobilitas masyarakat mendorong peningkatan aktivitas dunia usaha dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Itu salah satunya tercermin dari kenaikan penermaan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 sebesar 18,36 persen.

Di satu sisi, dengan membaiknya pendapatan masyarakat lantas mendorong penguaan seluruh kelompok konsumsi. "Terutama pada kelompok konsumsi transportasi dan komunikasi serta restoran dan hotel," kata dia.

Kendati demikian, BPS memberikan catatan. Laju pertumbuhan konsumsi sebesar 4,93 persen tahun 2022 belum kembali ke level pra-pandemi. Sebagai informasi, pertumbuhan konsumsi rumah tangga tahun 2019 lalu mencapai 5,04 persen sedangkan tahun 2018 sebesar 5,05 persen.

Sebagai informasi, BPS mencatat laju pertumbuhan ekonomi sepanjang 2022 mencapai 5,31 persen atau kembali pada level seperti sebelum pandemi.

Pertumbuhan ekonomi sepanjang kuartal IV 2022 sebesar 5,01 persen year on year (yoy). Mengalami penurunan dibandingkan kuartal III 2022 sebesar 5,73 persen. Namun, secara keseluruhan ekonomi nasional mulai tumbuh solid.

"Di tengah perlambatan ekonomi global yang terus berlanjut, ekonomi Indonesia tetap tumbuh mengesankan," kata dia.

Baca juga : Simak Lengkap Harga Emas Antam Hari Ini

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement