REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sektor industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan terbesar pertumbuhan ekonomi sepanjang 2022. Industri berhasil melanjutkan tren sebagai kontributor terbesar dari kelompok lapangan usaha terhadap produk domestik bruto nasional.
Kepala BPS, Margo Yuwono, menyampaikan, sektor industri pengolahan selama 2022 tumbuh 4,89 persen dan menyumbang 18,34 persen terhadap total pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen. Adapun subsektor industri yang mengalami pertumbuhan signifikan yakni makanan minuman dan logam dasar.
"Industri makanan dan minuman tumbuh 4,9 persen, didorong oleh permintaan komoditas di dalam negeri serta meningkatnya ekspor minyak sawit (CPO)," kata Margo dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (6/2/2023).
Sementara itu, industri logam dasar mencatatkan pertumbuhan 14,8 persen yang didorong oleh peningkatan kapasitas produksi di sentra tambang. Selain itu, BPS mencatat adanya perbaikan harga komoditas tambang di pasar ekspor yang turut mendongkrak pertumbuhan industri logam dasar.
Dengan laju pertumbuhan itu, BPS mencatat industri pengolahan secara total menjadi sumber pertumbuhan ekonomi tertinggi yakni sebesar 1,01 persen. Angka itu meningkat, dari tahun 2021 yang sebesar 3,7 persen maupun 2020 yang minus 0,61 persen.
Meski industri kembali menjadi sumber pertumbuhan ekonomi tertinggi dan berkontribusi besar terhadap PDB nasional, Margo menegaskan pertumbuhan industri belum mampu melampaui pertumbuhan ekonomi nasional.
"Industri pengolahan tumbuh, namun masih berada di bawah level pertumbuhan ekonomi nasional," ujarnya.