REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing pada pekan pertama Februari 2023. BI mencatat, aliran modal asing yang masuk ke pasar keuangan domestik Indonesia pada 30-2 Februari 2023 sebesar Rp 4,96 triliun.
“Dana asing yang masuk itu berasal dari beli neto Rp 5,42 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan jual neto Rp 0,46 triliun di pasar saham,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (3/2/2023).
Dia menyampaikan, selama 2023, berdasarkan data setelmen hingga 2 Februari 2023, nonresiden beli neto mencapai Rp 50,15 triliun di pasar SBN. Lalu jual neto mencapai Rp 5,68 triliun di pasar saham.
Sementara itu, premi risiko investasi atau premi credit default swaps (CDS) Indonesia lima tahun turun ke 75,81 basis poin (bps) per 2 Februari 2023.
“Penurunan CDS ini dari 80,90 bps per 27 Januari 2023," ujar Erwin.
Bank Indonesia juga mencatat yield SBN 10 tahun turun ke level 6,58 persen pada akhir Kamis (2/2/2022). Lalu, pada Jumat (3/2/2023) yield SBN 10 tahun turun ke level 6,55 persen.