REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak usaha PT Pertamina (Persero) di bidang Panas Bumi, PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) resmi melakukan penawaran saham pada tahun ini. PGE yang saat ini sudah berstatus sebagai perusahaan terbuka ini menawarkan saham per lembarnya Rp 820 hingga Rp 945.
Direktur Keuangan PGE Nelwin Aldriansyah menjelaskan terhitung sejak 1 hingga 9 Februari ini PGE merupakan jadwal Bookbuilding atau penawaran saham perdana. Sedangkan di tanggal 20-22 Februari PGE melakukan public offering dengan target listing di Bursa Efek Indonesia pada 24 Februari 2023.
Nelwin menjelaskan perusahaan akan melepas sebanyak 10,35 miliar lembar saham atau sebesar 25 persen dari total saham kepada publik. Perusahaan mentargetkan bisa meraup dana sebanyak Rp 9,78 triliun. "Kami membuka penawaran dengan harga berkisar Rp 820 - Rp 945 per lembar saham," ujar Nelwin saat Public Expose di Jakarta, Rabu (1/2/2023).
Nelwin menjelaskan dari perolehan dana tersebut, PGE akan menggunakannya untuk belanja modal dan juga pembayaran sebagian fasilitas pinjaman. Ada banyak proyek yang akan dikembangkan perusahaan pada kurun waktu tahun ini hingga tahun depan, maka dana yang diperoleh ini mampu menjadi modal perusahaan untuk melakukan pengembangan.
"Kami juga mengalokasikan 1,5 persen dari alokasi saham untuk penempatan modal karyawan dan manajemen perusahaan," ujar Nelwin.
Dalam penawaran umum perdana saham, PGE menunjuk PT Mandiri Sekuritas, PT CLSA Sekuritas Indonesia, dan PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek. PGE juga menunjuk CLSA, Credit Suisse, dan HSBC sebagai international selling agents.