REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) kembali menargetkan penyaluran dana bergulir tahun ini sebesar Rp 1,8 triliun. Koperasi syariah menjadi salah satu target penyaluran karena banyaknya minat serta upaya perbaikan dari para pengelola.
Direktur Utama LPDB-KUMKM, Supomo menjelaskan, sepanjang 2022, LPDB-KUMKM berhasil menyalurkan dana bergulir sebesar Rp 1,86 trilun atau melampaui target 1,8 triliun. Dana bergulir diberikan kepada 193 koperasi di seluruh Indonesia dengan perincian pola penyaluran konvensional sebesar Rp 950 miliar dan pola syariah sebesar Rp 911 miliar. Dengan kata lain, porsi penyaluran kepada koperasi syariah sudah hampir menyamai koperasi konvensional.
"Di tingkat BMT, Kopontren, Inkopsyah sekarang sedang gencar berbenah diri, karena sudah terbukti nyata yang bermitra dengan LPDB-KUMKM banyak kemajuan, jadi pertumbuhan bagus dan kelihatan manfaatnya," kata Supomo melalui pernyataan resminya, Selasa (1/2/2023).
Ia menuturkan, dengan semakin tingginya minat komunitas syariah memperoleh dana bergulir, banyak lembaga yang ingin berkolaborasi melaksanakan pendampingan dan bimbingan teknis.
"Strategi untuk pola syariah, kita akan kembali melibatkan berbagai komponen mulai dari persatuan BMT, Inkopsyah, dan Koperasi Pondok Pesantren," ujarnya.
Sementara itu, Supomo menyampaikan, untuk langkah strategis penyaluran dana bergulir pola konvensional, pihaknya telah menyiapkan strategi, mulai dari pendekatan kepada komunitas, asosiasi, hingga pendekatan melalui koperasi BUMN.
"Karena ternyata koperasi-koperasi yang bernaung di bawah BUMN itu kontribusi pendayagunaan dan akselerasi UMKM itu besar sekali dan jelas offtaker-nya BUMN. Kami sudah merambah ke sana," ujarnya.