Selasa 31 Jan 2023 23:55 WIB

Pengumuman! Pertamina Naikkan Harga BBM Nonsubsidi

Pertamina kembali melakukan penyesuaian harga BBM nonsubsidi.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Petugas mengganti papan harga BBM di salah satu SPBU di kawasan Senen, Jakarta, Selasa (3/1/2023). PT Pertamina (Persero) memutuskan menaikkan harga BBM nonsubsidi jenis Pertamax Turbo dan Pertamina Dex.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas mengganti papan harga BBM di salah satu SPBU di kawasan Senen, Jakarta, Selasa (3/1/2023). PT Pertamina (Persero) memutuskan menaikkan harga BBM nonsubsidi jenis Pertamax Turbo dan Pertamina Dex.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Usai melakukan penyesuaian harga BBM nonsubsidi pada awal Januari 2023, PT Pertamina (Persero) memutuskan menaikkan harga BBM nonsubsidi jenis Pertamax Turbo dan Pertamina Dex.

Dikutip dari laman resmi Pertamina, Selasa (31/1/2023), harga baru untuk BBM nonsubsidi ini mulai berlaku pada 1 Februari 2023. Pertamina membanderol harga Pertamax Turbo naik dari Rp 14.050 menjadi Rp 14.850 per liter. Kemudian, harga Pertamina Dex naik dari sebelumnya Rp 16.750 menjadi Rp 16.850. Harga ini berlaku untuk wilayah DKI Jakarta.

Baca Juga

 

Variasi harga terjadi di seluruh Indonesia. Di wilayah Sumatra, Pertamina membanderol harga Pertamina Turbo berkisar antara Rp 15.150-Rp 15.450 per liter. Sedangkan untuk Pertamina Dex dibanderol Rp 16.850-Rp 17.550.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan, evaluasi harga jual BBM rutin dilakukan tiap pekan. Pemerintah dan Pertamina mengambil tren pergerakan harga minyak dunia selama sepekan. Untuk itu, kata Tutuka perlu ada evaluasi meski keputusan menaikkan dan menurunkan tarif BBM nonsubsidi merupakan hak badan usaha.

"Kami perhatikan itu. Nanti kalau ada terjadi perubahan ke bawah, kami akan evaluasi, kalau memang harga minyak turun betul. Kalau kami lihat harga minyak itu peak lagi, naik lagi sekarang. Jadi kami belum ubah karena kondisinya memang belum, masih di atas harga keekonomian Pertalite saat ini yang disubsidi," kata Tutuka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement