Rabu 25 Jan 2023 17:16 WIB

Wapres Minta Daerah Tiru DIY Soal Sistem Ganti Lahan Pertanian

Wapres meminta peran pemerintah daerah untuk mempertahankan jumlah lahan pertanian.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ahmad Fikri Noor
Pekerja memanen padi menggunakan mesin di Bantul, Yogyakarta, Senin (16/1/2023). Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin berharap peran pemerintah daerah untuk mempertahankan jumlah lahan pertanian di wilayahnya.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pekerja memanen padi menggunakan mesin di Bantul, Yogyakarta, Senin (16/1/2023). Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin berharap peran pemerintah daerah untuk mempertahankan jumlah lahan pertanian di wilayahnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin berharap peran pemerintah daerah untuk mempertahankan jumlah lahan pertanian di wilayahnya. Kiai Ma'ruf pun mencontohkan cara Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwono X yang menerapkan sistem ganti pertanian demi menjaga luas lahan.

"Saya diceritakan Gubernur Yogyakarta, Sri Sultan. Dia mengatakan, menjaga lahan pertanian sesuai target yang ditetapkan, apabila ada satu kabupaten harus mengggunakan lahan pertanian, dia harus mengganti lagi," kata Ma'ruf saat membuka Rapat Kerja Nasional Pembangunan Pertanian di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (25/1/2023).

Baca Juga

Langkah ini pun membuat jumlah lahan pertanian di wilayah tersebut tidak berkurang terus menerus. Dengan begitu, produksi pertanian tetap dan bahkan kalau bisa meningkat.

"Saya kira kalau semua daerah, gubernur, bupati mempertahankan lahan ini pasti masalah produksi beras kita akan bisa kita pertahankan. Ini saya kira tantangan besar yang kita hadapi," ujarnya.

Lebin lanjut, Ma'ruf mengakui jika lahan pertanian semakin menyusut karena alih fungsi lahan pertanian menjadi non-pertanian hal yang tidak bisa dihindari. Namun demikian, berbagai upaya harus dilakukan untuk menjaga ketahanan pangan dengan menggenjot produksi.

"Kementerian Pertanian saya minta membuat terobosan-terobosan untuk lompatan peningkatan produktivitas dan penciptaan nilai tambah produk pertanian. Harapannya, walaupun lahan terbatas, produktivitas dan pendapatan petani dapat terus ditingkatkan," katanya.

Sebelumnya, Wakil Presiden juga menyoroti jumlah surplus beras yang terus menurun dari tahun ke tahun. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) surplus beras pada 2022 1,74 juta ton atau menurun jauh dari 2018 yakni sebanyak 4,37 juta ton.

"Produksi beras misalnya, berdasarkan data BPS, memang selalu surplus setiap tahun, tetapi perlu menjadi perhatian jumlah surplusnya, ini cenderung menurun setiap tahun," kata Ma'ruf.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement