Selasa 24 Jan 2023 17:11 WIB

IHSG Ditutup Koreksi Saat Saham Teknologi Menguat

IHSG berakhir di zona negatif.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ahmad Fikri Noor
Pekerja membersihkan lantai di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (18/11/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona negatif pada perdagangan Selasa (24/1/2023).
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja membersihkan lantai di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (18/11/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona negatif pada perdagangan Selasa (24/1/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona negatif pada perdagangan Selasa (24/1/2023). IHSG melemah sebesar 0,20 persen ke level 6.860,85 setelah dibuka menguat di awal perdagangan.

Sektor kesehatan mengalami pelemahan terdalam dan diikuti industri, infrastruktur, energi, properti dan real estate, keuangan dan konsumen non-primer. Total nilai transaksi yang diperdagangkan sebesar Rp 7,86 triliun.

Baca Juga

"IHSG mengalami pelemahan di tengah indeks global yang mengalami penguatan sejalan dengan laporan pendapatan sejumlah emiten di AS yang kami lihat juga mempengaruhi optimisme indeks global," tulis Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya, Selasa (24/1/2023).

Penguatan indeks global belum mampu diikuti oleh IHSG seiring adanya sentimen dari likuiditas uang beredar yang mengalami perlambatan. Hal ini tecermin dari M2 Money Supply tahunan yang mengalami perlambatan menjadi 8,3 persen menutup tahun 2022. 

Pilarmas Investindo memandang hal ini sejalan dengan target Bank Indonesia yang ingin menurukan inflasi melalui kenaikan suku bunga di mana mampu menekan likuiditas di pasar. 

Pada saat yang sama, Jepang melaporkan indeks manufaktur PMI yang tetap tidak mengalami perubahan dari bulan sebelumnya. Aktivitas pabrik mengalami penurunan karena pelemahan permintaan.

Sepanjang hari ini Indeks LQ45 bergerak melemah. Saham–saham yang mendominasi penguatan diantaranya GOTO, BUKA, MDKA, MEDC, dan EMTK. Sedangkan saham–saham yang mendominasi penurunan diantaranya BBCA, BBRI, AMRT, BMRI, dan TLKM.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement