REPUBLIKA.CO.ID, KOTA BENGKULU -- Pemerintah Provinsi Bengkulu bersama manajemen PT Angkasa Pura II akan terus mendorong dan mengupayakan status penerbangan internasional di Bandara Fatmawati Soekarno, Bengkulu, pada 2023.
"Kita upayakan Bengkulu jalurnya sudah internasional dan saat ini sedang berproses dan sedang kita upayakan," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Bengkulu Bambang Agus Supra Budi di Kota Bengkulu, Ahad (15/1/2023).
Saat ini, Pempro Bengkulu telah berkoordinasi dengan Angkasa Pura dan meminta maskapai yang ada untuk membuka jalur penerbangan baru yang lebih luas lagi, selain rute yang ada selama ini.
General Manager AngkasaPura ll Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu Ngatimin K Murtono mengatakan, proses mewujudkan perubahan status tersebut masih menunggu peningkatan status bandara oleh Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah di Kementerian Perhubungan.
"Untuk peralihan tersebut kita tinggal menunggu presentasi Gubernur Bengkulu ke Kementerian Perhubungan," ujarnya.
Ia mengatakan, intensitas penerbangan di Bandara Fatmawati Soekarno yang lumayan baik dalam beberapa waktu terakhir, menjadi salah satu alasan untuk mengupayakan status penerbangan Internasional. Targetnya, layanan ke Singapura dan Malaysia.
Terkait keberangkatan calon jemaah haji asal Bengkulu pada 2023, Rohidin menambahkan, layanan haji tersebut masih harus melewati embarkasi Provinsi Sumatra Barat. Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu Muhammar Abdu mengatakan, saat ini pemerintah sepakat untuk meningkatkan kelas bandara Fatmawati menuju bandara Internasional agar dapat memiliki embarkasi haji sendiri.
Diketahui, bandara Fatmawati Bengkulu telah menerapkan KM211 program keamanan nasional yang biasanya telah digunakan pada bandara Internasional.