Jumat 06 Jan 2023 16:01 WIB

Sukses Terbitkan Global Bond, Kemenkeu Serap 3 Miliar Dolar AS

Kemenkeu menerbitkan obligasi global atau surat utang negara berdenominasi dolar AS.

Rep: Novita Intan/ Red: Ahmad Fikri Noor
Kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Kementerian Keuangan menerbitkan obligasi global atau surat utang negara berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) sebesar 3 miliar dolar AS atau setara Rp 47 triliun (kurs Rp 15.635 per dolar AS) pada 5 Januari 2023.
Foto: Dok Kemenkeu
Kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Kementerian Keuangan menerbitkan obligasi global atau surat utang negara berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) sebesar 3 miliar dolar AS atau setara Rp 47 triliun (kurs Rp 15.635 per dolar AS) pada 5 Januari 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Keuangan menerbitkan obligasi global atau surat utang negara berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) sebesar 3 miliar dolar AS atau setara Rp 47 triliun (kurs Rp 15.635 per dolar AS) pada 5 Januari 2023. Berdasarkan keterangan resmi Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, penerbitan ini mendapatkan respons sangat positif dari investor global.

Global bond diterbitkan dengan tenor lima, 10, dan 30 tahun dengan format SEC-Registered. Total order book sepanjang proses bookbuilding sebesar 17 miliar dolar AS,” tulis DJPPR Kementerian Keuangan.

Baca Juga

Kemudian, ketika penetapan final price guidance dengan tujuan untuk menekan biaya penerbitan, total order book tersebut bergerak ke level 14,4 miliar dolar AS atau 4,82 kali dari total yang dimenangkan. Angka tersebut merupakan bid to cover ratio tertinggi dalam lima tahun terakhir.

Pemerintah berhasil menekan harga ketiga tranche penerbitan tenor lima tahun sebesar 4,80 persen atau turun 35 basis poin dari initial price guidance 5,15 persen area, tenor 10 tahun sebesar 5,10 persen atau turun 40 basis poin dari initial price guidance 5,50 persen area, dan tenor 30 tahun sebesar 5,75 persen atau turun 40 basis poin dari initial price guidance 6,15 persen area.

"Keberhasilan pemerintah dalam penerbitan kali ini tentu saja tidak lepas dari kepercayaan investor global terhadap credit profile Indonesia yang semakin baik," tulis DJPPR Kementerian Keuangan.

Hasil penerbitan ini akan digunakan untuk pembiayaan APBN secara umum. Ketiga seri SUN yang diterbitkan pada transaksi kali ini diperkirakan memperoleh peringkat Baa2 dari Moody's, BBB dari Standard & Poor's, dan BBB dari Fitch serta akan dicatatkan pada Singapore Stock Exchange dan Frankfurt Stock Exchange.

Joint bookrunners dalam transaksi ini antara lain BofA Securities, DBS Bank Ltd, HSBC, Mandiri Sekuritas dan Standard Chartered Bank sedangkan yang bertindak sebagai co-Managers adalah PT BRI Danareksa Sekuritas and PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement