Rabu 28 Dec 2022 19:16 WIB

NFA: Harga Pangan Dipastikan Stabil Jelang Pergantian Tahun

NFA menghimbau agar masyarakat tidak khawatir dan tetap berbelanja dengan bijak.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Sejumlah pedagang di pasar tradisional (ilustrasi).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Sejumlah pedagang di pasar tradisional (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pangan Nasional (NFA) memastikan stok dan harga pangan jelang tahun baru stabil. Kepala NFA Arief Prasetyo Adi, Rabu (28/12/2022), di Jakarta, mengatakan, berdasarkan pengamatan langsung di lapangan maupun melalui sistem aplikasi Panel Harga Pangan, kondisi ketersediaan dan harga pangan empat hari jelang Tahun Baru relatif stabil.

Hasil pemantauan harga antara lain beras berada di harga sekitar Rp 11.000 per kg, telur ayam ras Rp 30.000 per kg, cabai rawit merah Rp 60.00 per kg, cabai merah keriting Rp 40.000 per kg, cabai besar Rp 40.000 per kg, bawang putih di kisaran Rp 25.000-Rp 30.000 per kg, bawang merah Rp 30.000 per kg, dan daging ayam ras Rp 40.000 per kg.

Baca Juga

"Secara umum, ketersediaan dan harga pangan pokok stabil. Ada komoditas yang harganya turun, seperti telur ayam ras yang terpantau turun Rp 2.000 per kg dari minggu sebelumnya," jelas Arief.

Arief mengakui memang masih ada beberapa komoditas yg mengalami fluktuasi atau kenaikan harga, seperti cabai rawit merah dan cabai merah keriting. Hal tersebut disebabkan karena menurunnya pasokan dari wilayah sentra akibat musim hujan.

Ia mengaku telah menerima laporan tersebut dan akan segera ditindaklanjuti dengan mendorong mobilisasi pangan dari wilayah surplus atau sentra produksi ke wilayah defisit atau daerah konsumsi seperti Jakarta, mengingat Jakarta merupakan indikator nasional dan berkontribusi sebesar 27 persen terhadap inflasi nasional.

Lebih lanjut, untuk menjaga stabilitas stok dan harga pangan selama Natal dan Tahun Baru (Nataru) ini pihaknya telah menjalankan berbagai program sejak beberapa bulan terakhir.

Program tersebut dijalankan dengan berkoordinasi dan melibatkan berbagai stakeholder pangan seperti Kementerian/Lembaga terkait, Satgas Pangan Polri, Pemerintah Daerah, Dinas yang menangani pangan di 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota, asosiasi, BUMN, BUMD, serta swasta.

"Bersama stakeholder pangan kita sudah jalankan banyak program untuk persiapan akhir tahun ini, seperti penyusunan neraca komoditas, Gelar Pangan Murah (GPM), top up Cadangan Beras Pemerintah (CBP), mobilisasi pangan, serta melakukan kunjungan kerja bersama turun ke pasar tradisional dan modern," paparnya.

Sebelumnya bersama Menteri Perdagangan, Kepala NFA telah meninjau ketersediaan dan harga pangan jelang Nataru di Pasar Induk Beras Cipinang, ritel modern di Jakarta Barat, Pelabuhan Tanjung Priok, serta pasar tradisional di Serang dan Bogor.

Arief menegaskan, upaya tersebut sesuai dengan arahan Presiden RI yang secara jelas meminta agar stok dan ketersediaan pangan benar-benar dipastikan dan dihitung secara detail.

Ia pun menghimbau agar masyarakat tidak khawatir dan tetap berbelanja dengan bijak sesuai kebutuhan agar ketersediaan stok di pasar tidak terganggu. "Semua kebutuhan pangan pokok aman dan tersedia, jadi kami himbau masyarakat tidak perlu khawatir," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement