Jumat 23 Dec 2022 00:06 WIB

Jalin Sinergikan Operational Excellence dengan 24 Bank dan 14 Non-Bank di Indonesia

Jalin memproyeksikan akan terjadi lonjakan transaksi di periode Natal dan tahun baru.

Jalin mengantisipasi lonjakan transaksi keuangan selama periode Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru).
Foto: Istimewa
Jalin mengantisipasi lonjakan transaksi keuangan selama periode Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin) sebagai Penyelenggara Infrastruktur Sistem Pembayaran (PIP) siap menghadapi dan mengantisipasi lonjakan transaksi keuangan selama periode Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru). Salah satunya dengan mempersiapkan sistem infrastruktur pengelolaan jaringan Link melalui instrumen ATM, debit, maupun instrumen digital sepeti QRIS.

Antisipasi lonjakan transaksi di periode ini disampaikan Perusahaan dalam Forum Link Nataru dengan tema 'Hitting Impactful Services Through Synergy'. Dimana Jalin memastikan sinergitas layanan dengan 38 member di Indonesia terjalin dengan baik agar dapat mempersiapkan dan menjaga performansi operasional untuk melayani kebutuhan para member dan nasabahnya dalam memberikan pelayanan transaksi keuangan yang optimal selama periode tersebut.

Direktur Jalin, Aries Barkah, menyampaikan, bahwa perusahaan mengambil inisiatif untuk menyinergikan operational excellence dengan para member. Secara khusus, untuk memaksimalkan layanan kepada nasabah dan meminimalisasi hambatan serta gangguan operasional, khususnya di periode Nataru pada 21 Desember 2022 sampai 4 Januari 2023.

"Jalin memproyeksikan akan terjadi lonjakan transaksi di periode Natal dan Tahun Baru. Prediksi kenaikan transaksi setidaknya mencapai 8 persen dibandingkan bulan sebelumnya, khususnya pada layanan Debit dan QRIS," ujar dia dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Kamis (22/12/2022). 

Hal ini terlihat dari pola transaksi ATM dan QRIS yang berdekatan dengan musim liburan sekolah, pembayaran gaji para pekerja PNS, BUMN, swasta, dan perilaku belanja masyarakat yang meningkat dalam memenuhi kebutuhan Nataru.

Dengan adanya potensi lonjakan kenaikan tersebut, kata Aries, Jalin siap secara operasional siap melayani para member dan nasabahnya agar lebih nyaman melakukan transaksi dengan mobilitas dan frekuensi yang lebih tinggi pada periode Nataru.

Kata dia, kesiapan Jalin untuk menjaga operasional performansi selama Nataru dilakukan melalui Service Level Agreement (SLA) yang disepakati dengan para member yang didukung oleh strategi menjaga threshold minimum, respons notifikasi alert, peningkatan monitoring  transaksi, memaksimalkan platform JSEECA (Jalin Site & Endpoint Controller Apps) untuk menjaga performansi managed-service ATM yang dikelola Jalin dan member secara real time

Selain itu, pelaksanaan preventive maintenance mesin ATM, serta pengiriman Stock Part ATM lebih awal untuk dapat meminimalisir potensi downtime sehingga nasabah dapat menggunakan layanan ATM secara maksimal.

Aries menambahkan, bahwa performansi operasional bisnis Jalin sampai dengan Q4 2022 secara umum cukup menggembirakan. Selain mengelola lebih dari 19.000 ATM yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia, perusahaan bertumbuh dengan bertambahnya member switching sebanyak 38 member yang terdiri dari 24 bank dan 14 non-bank. 

Jalin juga secara signifikan mampu melayani transaksi pembayaran dengan prediksi total transaksi di tahun 2022 mencapai lebih dari 800 juta transaksi. Termasuk di antaranya adanya peningkatan transaksi QRIS hingga 10 kali lipat dengan prediksi mencapai 160 juta transaksi dan transaksi debit hingga 50 persen dibandingkan tahun 2021.

Peningkatan tersebut menunjukkan bahwa kinerja Jalin dan para member meningkat pesat selama tahun 2022. "Berdasarkan proyeksi kami, untuk total transaksi QRIS sampai di akhir Desember 2022 sendiri akan mencapai 27 juta transaksi," kata dia. 

Jalin melihat ini sebagai momentum untuk mendorong penggunaan QRIS yang lebih masif di tengah masyarakat agar mereka lebih  terbiasa menggunakan QRIS sebagai alat transaksi pembayaran non-tunai yang nyaman dan aman.

Aries menjelaskan pula bahwa Jalin terus melakukan pengembangan fitur-fitur baru QRIS seperti seperti cross border dan TTS (Transfer, Tarik Tunai, Setor Tunai), dan senantiasa memastikan operasional layanan QRIS terjaga untuk mendukung pesatnya peningkatan  transaksi QRIS. Jalin pun juga secara berkelanjutan terus mengedukasi dan meningkatkan awareness kepada masyarakat agar QRIS menjadi pilihan utama untuk transaksi pembayaran digital di Indonesia.

Dikatakannya, upaya-upaya yang didorong oleh Jalin selama ini dalam menggalakkan penggunaan sistem pembayaran transaksi digital merupakan dengan perwujudan visi perusahaan sebagai ‘The National Digital Highway’. Ini demi menghubungkan masyarakat dengan ekosistem finansial dan non-finansial untuk mendorong inklusi keuangan nasional.

Dalam Forum Link Nataru di akhir tahun 2022 ini, perusahaan juga mengadakan sharing session dengan para member terkait dengan kolaborasi di era Metaverse di dalam industri keuangan dan perbankan. Ery Punta Hendraswara, Deputy EVP Digital Technology & Platform Business Manager PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk membagikan, pandangannya kepada perusahaan dan para member dalam tajuk "Metaverse for Excellence Services".

"Keberadaan Metaverse dalam peningkatan pelayanan transaksi keuangan dan perbankan di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar, khususnya seperti yang kita lihat maraknya bank-bank yang mulai beralih menjadi bank digital dengan menyediakan layanan-layanan digital baru bagi nasabah," kata Ery.

Ery menambahkan, bila para pelaku industri keuangan dan perbankan ingin memanfaatkan metaverse dengan strategi jangka pendek dan jangka panjang. Strategi jangka pendek fokus ke eksisting metaverses untuk mencari pelanggan potensial dan mencari target  pelanggan baru, khususnya menyasar pada Generasi Z. 

Sementara untuk strategi jangka panjangnya adalah melakukan investasi untuk membangun dunia digital untuk memperkenalkan produk dan layanan di dalam dunia metaverse. "Dimana hal ini dapat  meningkatkan digital customer experience selain produk dan layanan yang telah digunakan di dunia nyata," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement