REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kenaikan harga beras tidak hanya terjadi di Indonesia. Salah satu negara maju yang memiliki teknologi pertanian terbaik, yakni Jepang juga mengalami kenaikan harga beras.
Harga rata-rata beras yang dijual di sekitar 1.000 supermarket di seluruh Jepang dari 11 hingga 17 Agustus naik 67 yen (Rp 7.300) dari pekan sebelumnya menjadi 3.804 yen (Rp 419.000) per 5 kilogram, naik untuk pekan kedua berturut-turut.
Hal itu diungkapkan oleh Kementerian Pertanian Jepang, Senin (26/8/2025). Meskipun penjualan beras murah stok pemerintah yang ditawarkan berdasarkan kontrak diskresioner menurun, harga rata-rata "beras merek", yang memiliki asal atau varietas tunggal, naik, yang kemungkinan besar mendorong kenaikan harga eceran beras secara keseluruhan.
Jumlah beras stok yang dijual oleh pengecer selama pekan pelaporan turun menjadi 10.931 ton dari 11.820 ton pada pekan sebelumnya.
Beras campuran, termasuk beras stok pemerintah, menyumbang 42 persen dari total penjualan, turun 6 poin persentase dari pekan sebelumnya. Proporsi ini terus menurun sejak mencapai puncaknya di angka 58 persen antara akhir Juni dan pertengahan Juli.
Kementerian Pertanian meyakini bahwa distribusi beras stok telah menurun belakangan ini menyusul dimulainya penjualan beras hasil panen tahun ini.