Kamis 15 Dec 2022 17:25 WIB

IHSG Berlanjut Melemah di Tengah Kenaikan Suku Bunga The Fed

IHSG masih melemah hari ini seperti halnya mayoritas indeks global

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 0,73 persen sepanjang perdagangan Kamis (15/12). IHSG ditutup melemah sebesar 49 poin ke level 6.751,86.
Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 0,73 persen sepanjang perdagangan Kamis (15/12). IHSG ditutup melemah sebesar 49 poin ke level 6.751,86.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 0,73 persen sepanjang perdagangan Kamis (15/12). IHSG ditutup melemah sebesar 49 poin ke level 6.751,86.

Sektor konsumen non-primer mengalami pelemahan terdalam dan diikuti keuangan, properti & real estate, infrastruktur, kesehatan, energi, konsumen primer, barang baku dan industri. 

"IHSG melanjutkan tren pelemahannya di tengah kenaikan suku bunga AS yang lajunya sudah mulai diperlambat dengan kenaikan 50 bps yang dirilis tadi malam," tulis Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya.

Menurur riset, hal tersebut tidak cukup mampu mengangkat pergerakan pasar secara global yang ditandai oleh pelemahan serentak pada mayoritas indeks global. Data ekonomi Cina lebih membebani pasar.

"Memang data ekonomi China yang cukup penting cukup mengecewakan baik dari sisi tingkat pengangguran, produksi industri hingga penjualan ritel," kata Pilarmas Investindo Sekuritas.

Di dalam negeri sendiri, laporan ekspor Indonesia per November 2022 cukup mengecewakan meskipun masih tumbuh terbatas atau sebesar 5,58 persen. Hanya saja, berlanjutnya tren penurunan tingkat ekspor yang menjadi salah satu penggerak pertumbuhan ekonomi dalam negeri, turut mempengaruhi daya tarik investasi ke dalam negeri. 

Pada saat yang sama, tingkat impor pun dilaporkan terkontraksi sebesar 1,89 persen imbas pelemahan nilai tukar yang menurunkan permintaan atas bahan baku. Baik dari kelompok impor migas maupun non-migas, memang mengalami penurunan, namun penurunan impor migas turun cukup dalam. Meski demikian, neraca dagang dalam negeri masih konsisten mengalami surplus.

Sepanjang hari ini Indeks LQ45 bergerak melemah. Saham–saham yang mendominasi penguatan diantaranya GOTO, SMGR, ADRO, BRPT, dan INDF. Sedangkan saham–saham yang mendominasi penurunan diantaranya BBRI, BBCA, TLKM, KLBF, dan CPIN.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement