REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Rukun Raharja, Tbk (RAJA) baru saja merilis laporan keuangan kuartal 3 di akhir November lalu. Dalam laporan itu, PT RAJA membukukan laba bersih 4,58 juta dolar AS, lebih besar dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yaitu 105.747 dolar AS.
"Perseroan membukukan pendapatan 87,87 juta dollar AS, naik 20,84 persen secara year on year (yoy) dari 72,72 juta dollar AS,” kata Corporate Secretary and Communication, Yuni Pattinasarani, dalam saran pers, Jumat (9/12/2022).
Pada kuartal 3 tahun 2022 ini, kata Yuni, penyerapan belanja modal Perseroan telah mencapai 18 Juta dolar AS dari total 40 Juta dolar AS, yang dianggarkan. Adapun penggunaan belanja modal tersebut untuk penyelesaian pembayaran Proyek Pipa Rokan, akusisi stasiun induk CNG di Jawa Barat dan pembangunan baru stasiun induk CNG di Jawa Tengah, dan pembangunan pipa untuk customer baru yang berada di Propinsi Riau.
"Di penghujung tahun ini Perseroan akan fokus untuk menyelesaikan proyek yang tengah berjalan dan beberapa proyek yang akan dimulai di kuartal pertama 2023,” ungkapnya.
Menurut Yuni, Kenaikan kinerja keuangan tersebut merefleksikan secara jelas upaya perseroan dalam melakukan ekspansi dan diversifikasi secara gencar di berbagai lini bisnis. Semenjak 2021, Perseroan telah melakukan investasi dalam bisnis Compressed Natural Gas (CNG), Water Treatment Plant, LPG Facility Terminal dan juga Perseroan turut serta berpartisipasi dalam konsorsium Proyek Pipa Rokan.
Pada Proyek Pipa Rokan, kata dia, Perseroan bersama dengan PT Pertamina Gas (“Pertagas”) melaksanakan proyek pembangunan dan pengoperasian pipa minyak bumi koridor Balam-Bangka Dumai dari Koridor Minas-Duri Dumai. Proyek tersebut mempunyai nilai belanja modal sebesar 300 juta dolar AS. Pertagas dan Perseroan masing-masing memiliki partisipasi sebesar 75 persen dan 25 persen, sehingga kontribusi Perseroan adalah sebesar 75 juta dolar AS.
Direktur Perseroan, Oka Lesmana, melalui keterangan resminya menyampaikan bahwa sampai dengan akhir Oktober 2022 ruas baru pipa minyak Rokan telah menyalurkan 6,7 juta barrel. Perseroan mengharapkan volume tersebut dapat meningkat, dan pemanfaatan pipa minyak Rokan dapat lebih optimal.
Pengaliran penuh di pipa baru tersebut direncanakan dapat terealisasi pada kuartal pertama 2023. Oil Transfer Agreement (OTA) telah ditandatangani pada akhir November lalu, sehingga kontribusi pendapatan dari Pipa Rokan pada Desember 2022 dapat diproyeksikan paling tidak 30 Juta dolar AS. Perseroan akan mendapatkan 25 persen bagian dari total pendapatan tersebut atau sekitar 7,5 Juta dolar AS. Sedangkan untuk tahun 2023, Pipa Rokan diproyeksikan akan berkontribusi kurang lebih 130-140 Juta dolar AS atau 32,5-35 Juta dolar AS yang akan menjadi bagian Perseroan.