REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) memberikan penghargaan kepada Presiden lembaga internasional The Internasional Fund for Agriculture Develompment (IFAD), Alvaro Lario dalam kemitraan antara Kementerian Pertanian (Kementan) dan IFAD yang kini sudah berjalan 40 tahun. Kemitraan ini difokuskan guna mengakselerasi petani skala kecil dan masyarakat pedesaan guna menjamin penghidupan yang layak melalui sektor pertanian.
"Dalam kunjungan Presiden Alvaro yang singkat ini, kami ingin menyampaikan apresiasi yang mendalam atas kesediaannya untuk turun langsung ke lapangan mengunjungi lokasi proyek-proyek kerja sama IFAD dan Kementerian Pertanian. Dengan ini kami ingin memberikan penghargaan kepada IFAD sebagai bentuk apreasiasi kami atas dukungan IFAD dalam memberdayakan petani untuk mewujudkan pertanian Indonesia melalui dukungan pembiayaan dan tenaga ahli," demikian ujar SYL dalam acara Pemberian penghargaan kepada Presiden IFAD oleh Bapak Menteri Pertanian RI di Kantor Pusat Kementan, Rabu (16/11/2022), seperti dalam siaran pers.
Mentan SYL menegaskan sejak tahun 1980, IFAD menjadi mitra strategis dalam akselerasi pencapaian program pembangunan sektor pertanian Indonesia melalui lebih dari 20 proyek untuk penguatan petani kecil di pedesaan. Dukungan IFAD telah berhasil memberdayakan masyarakat pedesaan khususnya petani kecil (smallholder farmers), termasuk kaum milenial dan perempuan serta komunitas marjinal, untuk dapat meningkatkan kesejahteraan dan ketahanan pangan serta memperbaiki gizi melalui teknologi dan inovasi pertanian yang modern.
"Kami mengapresiasi dukungan IFAD yang berkelanjutan selama ini, termasuk pada keempat proyek yang saat ini dilaksanakan, yaitu proyek READSI, YESS, IPDMIP dan UPLAND," ucapnya.
“Kunjungan ini mengukuhkan IFAD sebagai mitra pembangunan pilihan bagi Indonesia. Kita perlu terus memperkuat kerja sama kita, terutama dalam mengatasi tantangan global saat ini, khususnya bagi kaum muda dan perempuan,” sambung SYL.
Sementara itu, Presiden IFAD, Alvaro Lario mengatakan IFAD merupakan badan khusus PBB yang difokuskan menangani pembiayaan pembangunan pertanian. IFAD terus mempromosikan pertanian dan perikanan skala kecil di Indonesia yang produktif, kompetitif dan bernilai tinggi, dan memastikan investasi publik yang efektif di daerah pedesaan guna meningkatkan ketahanan petani dalam menghadapi tantangan sektor pertanian.
“Kami mengapresiasi penghargaan yang diberikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo kepada kami. Kami akan terus mendukung Indonesia untuk membantu petani skala kecil. Saat ini, petani skala kecil menghadapi berbagai tantangan termasuk harga pangan dan bahan bakar yang bergejolak serta dampak perubahan iklim,” kata Lario.
Kerjasama Indonesia - IFAD telah berlangsung selama 40 tahun dalam mendukung investasi di daerah pedesaan. Dan lebih dari 3,9 juta rumah tangga pedesaan yang miskin, terpencil dan kurang beruntung telah memperoleh manfaat dari kemitraan IFAD dengan Indonesia.
"Melalui program antara Indonesia dan IFAD akan meningkatkan ketahanan petani skala kecil terhadap guncangan, dengan meningkatkan pertanian produktivitas dan memanfaatkan peluang pasar baru,” tandas Lario.
Diketahui, Indonesia saat ini duduk sebagai Dewan Eksekutif IFAD. Proyek READSI, YESS dan UPLANDS adalah tiga dari empat investasi IFAD saat ini di Indonesia. Selain itu, IFAD dan Asian Development Bank juga mendanai bersama proyek Integrated and Participatory Development and Management of Irrigation Project (IPDMIP). Sejak tahun 1980, IFAD telah membiayai 21 program dan proyek pembangunan pedesaan di Indonesia. IFAD juga mendukung penyusunan Indonesia’s Vision 2045 dan Medium-Term Development Plan 2020- 2024.