Selasa 19 Nov 2024 15:34 WIB

Jajaran Kementan Diminta Bekerja Keras, Kawal Program Optimalisasi Lahan

Swasembada pangan salah satu gagasan penting pemerintahan Prabowo Subianto.

Rep: Frederikus Dominggus Bata / Red: Gita Amanda
Presiden Prabowo Subianto (tengah) didampingi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kiri) mengoperasionalkan alat berat saat meninjau lahan pertanian, (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Presiden Prabowo Subianto (tengah) didampingi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kiri) mengoperasionalkan alat berat saat meninjau lahan pertanian, (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) untuk bekerja keras mengawal jalannya program optimasi lahan atau oplah. Menurut Amran, program tersebut sangat penting karena menjadi penopang utama dalam mewujudkan swasembada.

Swasembada pangan salah satu gagasan penting pemerintahan Prabowo Subianto. Presiden terus menyinggung hal itu di sejumlah kesempatan. Butuh kerja keras dan kolaborasi semua pihak untuk mewujudkannya, terutama di internal Kementan.

 

"Aku yakin dengan cara kita kemarin (bekerja cepat) kita bisa berhasil. Saya senang kalau kalian saling pikul dan saling berkolaborasi,” ujar Mentan  dalam kegiatan Penandatanganan Komitmen Kinerja PJ Oplah, di Kantor Pusat Kementan, Senin, 18 November 2024, dikutip dari keterangan resmi Kementan, Selasa (19/11/2024).

 

Kementan membentuk brigade pangan di 12 provinsi. Dalam pembentukan ini, Kementan memperkuat kolaborasi dengan jajaran TNI terutama untuk pelaksanaan cetak sawah maupun oplah. "Kemudian untuk hortikultura kita berkolaborasi bersama Kementerian Desa. Intinya ada dua konsep besar yang kita kerjakan. Pertama intensifikasi dan yang kedua ekstensifikasi. Targetnya adalah meningkatkan indeks pertanaman khususnya padi,” ujar Amran.

 

Mentan mengatakan semua Direktorat Jenderal dan Badan-badan beserta satuan kerja di bawahnya harus mengambil peranan dalam menyukseskan optimasi lahan. "Terkait benih saya minta BSIP betul-betul bertangung jawab. Begitu juga dengan Ditjen Hortikultura, Ditjen Tanaman Pangan, Ditjen Perkebunan, Ditjen Peternakan, Ditjen PSP, dan BPPSDMP, semua harus bergandengan tangan," katanya.

 

Sebagai langkah nyata, Amran menugaskan jajaran eselon 1 dan para kepala dinas, baik di provinsi, kabupaten, dan kota untuk menentukan tim yang akan diberi tanggung jawab pada program optimasi lahan. Kewenangan tersebut diharapkan mampu mempercepat oplah dalam beberapa tahun ke depan.

 

“Silakan kalian tentukan sendiri koordinatornya. Cari orang yang betul-betul mau bekerja untuk merah putih,” katanya.

 

Mentan menerangkan pengerjaan oplah nantinya akan dibuat target harian, target mingguan, target bulanan, hingga target tahunan yang dikawal ketat oleh jajaran brigade pangan, baik dari Kementan maupun jajaran TNI/Polri. "Semua yang masuk pada program oplah ini adalah jalur merah. Yang bekerja keras dan mencapai target akan ada promosi,” jelas Amran.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement