Rabu 09 Nov 2022 19:00 WIB

Ditopang Kenaikan Harga Jual, TINS Cetak Laba Bersih Rp 1,14 Triliun

Perolehan laba bersih TINS naik 87 persen dibandingkan Kuartal III 2021.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Laba PT Timah. PT Timah Tbk (TINS) mencetak kinerja positif sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini. Per September 2022, laba bersih Perseroan naik 87 persen menjadi Rp 1,14 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 612 miliar.
Foto: timah.com
Laba PT Timah. PT Timah Tbk (TINS) mencetak kinerja positif sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini. Per September 2022, laba bersih Perseroan naik 87 persen menjadi Rp 1,14 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 612 miliar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Timah Tbk (TINS) mencetak kinerja positif sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini. Per September 2022, laba bersih Perseroan naik 87 persen menjadi Rp 1,14 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 612 miliar.

"Kenaikan kinerja Perseroan ini didorong oleh meningkatnya harga jual logam timah, efisiensi di seluruh rantai bisnis, penurunan interest bearing debt dan konsistennya peningkatan kinerja anak usaha segmen non pertimahan," kata Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Timah Tbk Fina Eliani dalam keterangannya, Rabu (9/11/2022).

Baca Juga

Lebih rinci, Perseroan merealisasikan peningkatan kinerja keuangan hingga kuartal III tahun 2022 dengan mencatat pendapatan naik 5 persen menjadi sebesar Rp 10,2 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 9,7 triliun.

Laba operasi naik 26 persen menjadi sebesar Rp 1,5 triliun dari Rp1,2 triliun diperiode yang sama tahun lalu. EBITDA naik 21 persen menjadi sebesar Rp 2,2 triliun dari September 2021 sebesar Rp 1,8 triliun.

Posisi nilai aset Perseroan pada kuartal III tahun 2022 sebesar Rp 13,3 triliun, turun 10 persen dibandingkan posisi akhir tahun 2021 sebesar Rp 14,7 triliun. Posisi liabilitas sebesar Rp 6,1 triliun, turun 27 persen dibandingkan posisi akhir tahun 2021 sebesar Rp 8,4 triliun. 

Posisi ekuitas sebesar Rp 7,1 triliun, naik 13 persen dibandingkan posisi akhir tahun 2021 sebesar Rp 6,3 triliun. Posisi kas dan setara kas Perseroan naik 27 persen menjadi Rp 1,4 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,1 triliun. Pinjaman bank, liabilitas supplier financing dan utang obligasi turun menjadi Rp 3 triliun dari sebelumnya Rp 5,1 triliun.

Indikasi baiknya performa finansial Perseroan terlihat dari beberapa rasio seperti Quick Ratio sebesar 43 persen, Current Ratio sebesar 191 persen, Gross Profit Margin sebesar 22 persen, Net Profit Margin sebesar 11 persen, Debt to Asset Ratio sebesar 22 persen, dan Debt to Equity Ratio sebesar 42 persen.

Perseroan optimistis dapat membukukan kinerja positif hingga akhir tahun 2022. "Perseroan akan terus konsisten menjalankan efisiensi di seluruh rantai bisnis, serta mendorong peningkatan kinerja anak usaha," kata  Fina. 

Dari sisi kinerja operasi, produksi bijih timah hingga kuartal III 2022 tercatat sebesar 14.502 ton, turun 19 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 17.929 ton. Dari jumlah tersebut 35 persen atau 5.004 ton berasal dari penambangan darat, sedangkan 65 persen atau 9.498 ton berasal dari penambangan laut.

Produksi logam timah hingga kuartal III 2022 tercatat sebesar 14.130 metrik ton, turun 26 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 19.120 metrik ton. Penjualan logam timah tercatat sebesar 15.325 metrik ton, turun 20 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 19.059 metrik ton. 

"Meski volume penjualan menurun, Perseroan mencatatkan harga jual rerata logam timah pada sembilan bulan pertama sebesar 35.026 dolar AS per metrik ton, naik 16 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 30.158 dolar AS per metrik ton," kata Fina.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement