Jumat 28 Oct 2022 06:07 WIB

Soebroto: Industri Hulu Migas Bukan Sunset Industri

Indonesia menargetkan produksi minyak satu juta barel per hari pada 2030.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Ladang pengeboran migas (ilustrasi). Industri hulu migas bukan sunset industri dan masih menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Foto: AP PHOTO
Ladang pengeboran migas (ilustrasi). Industri hulu migas bukan sunset industri dan masih menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Industri hulu migas bukan sunset industri dan masih menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Untuk itu pemegang kepentingan daerah harus mendukung industri migas guna mewujudkan target 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari pada tahun 2030.

Hal tersebut dikatakan Prof Soebroto, begawan migas yang juga Menteri Pertambangan dan Energi tahun 1978-1988, dalam pertemuan 2nd Northern Sumatra Forum di Medan, Kamis (27/10/2022). Dihadapan peserta NSF 2022, Prof Soebroto yang juga hadir sebagai pengisi acara Inspiration Talk menyebut pekerja dan masyarakat yang mendukung industri hulu migas sebagai pejuang migas.

Baca Juga

“Selamat berjuang, industri ini masih menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia dan, industri migas bukanlah sunset industri, tapi sunrise industri,” kata Soebroto yang hadir lewat daring.

Ia juga mengajak SKK Migas, KKKS dan stakeholder migas dan masyarakat, untuk tetap bersemangat menuju Indonesia Emas 2045.

2nd Northern Sumatra Forum secara resmi dibuka hari ini secara bersama-sama oleh Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman, Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus, Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi, Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi Ansyarullah, Gubernur Riau diwakili Kadis ESDM Evarefita, Gubernur Kepri diwakili Kadis ESDM Darwin, dan Gubernur Aceh diwakili oleh Mahdinur. 

Dalam sambutannya Fatar Yani Abdurrahman menyampaikan bahwa seluruh stakeholders perlu bersatu dalam semangat kebangsaan dan langkah bersama untuk menjalankan kegiatan industri hulu migas ke depan. Menurutnya, diperlukan semangat dan kerja keras untuk menemukan sumber tambahan produksi migas dan cadangan migas yang baru melalui kegiatan eksplorasi dan pengeboran pengembangan yang masif di seluruh WK migas di Indonesia khususnya di Sumbagut, untuk mencapai visi hulu migas 2030.

“Mari terus kita bergandengan tangan dan sinergi antara Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat dan Industri hulu migas di Wilayah Sumbagut untuk mencapai target nasional yang tentunya akan berdampak ke daerah,” papar Fatar Yani.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement