Senin 24 Oct 2022 10:47 WIB

3 Tahun Jadi Menteri, Erick: Kementerian Ini Harus Jadi Lokomotif Transformasi BUMN

Bagi Erick, seluruh keberhasilan yang dicapai adalah berkat kerja keras semua pihak.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
Menteri BUMN Erick Thohir.
Foto: ANTARA/Budi Candra Setya
Menteri BUMN Erick Thohir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Erick Thohir telah tiga tahun menjadi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) setelah dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 23 Oktober 2019. Erick mengatakan banyak orang yang berkata bahwa waktu berjalan begitu cepat, termasuk bagi para timnya di Kementerian BUMN.

"Ada juga yang bilang ke saya semua terasa cepat karena saya sibuk kerja, buat saya waktu memang bergerak cepat karena kerja belum sempurna. Saya sadar waktu terbatas tapi mimpi tidak terbatas, sejak masuk ke BUMN, saya bermimpi menjadikan kementerian ini sebagai lokomotif transformasi perusahaan-perusahaan BUMN," ujar Erick melalui akun Instagram, @erickthohir di Jakarta, Senin (24/10/2022).

Baca Juga

Mantan Presiden Inter Milan tersebut bermimpi BUMN sebagai aset bangsa yang luar biasa ini dapat menjadi penggerak ekonomi yang bisa diandalkan dan bermanfaat nyata buat rakyat. Selama tiga tahun memimpikan Kementerian BUMN, Erick mengaku telah melaksanakan begitu banyak program dan terkadang sulit untuk mengingat apa yang telah berhasil dicapai.

"Tapi, saya selalu hafal apa yang belum selesai," lanjut Erick.

Bagi Erick, seluruh keberhasilan yang dicapai adalah berkat kerja keras semua pihak. Pria kelahiran Jakarta itu mengaku bersyukur didukung oleh orang-orang hebat, mulai dari presiden, wakil presiden, para kolega di pemerintahan, tim, wakil menteri BUMN, deputi, direksi dan komisaris BUMN, serta seluruh pekerja BUMN yang ulet dan tangguh di garis terdepan.

Tak lupa, Erick juga menyebut peran keluarga yang menjadi vitamin yang hebat dan masyakarat sebagai motivator sekaligus kolabator terhebat. Erick mengaku senang menjalankan tugas yang diberikan Presiden Jokowi dan dan amanah yang dititipkan Allah SWT kepada dirinya. Dia menilai keberadaannya menjadi orang nomor satu di BUMN seperti menjalani garis nasib dan kehidupan.

"Sudah tiga tahun saya mendapatkan amanah ini, di pundak saya ada banyak tugas masih berada dalam daftar tunggu dan dengan sepenuh jiwa saya bertekad menyelesaikan pekerjaan yang belum tuntas," ucap Erick.

Erick mengaku selalu bersemangat dalam menghadapi tantangan-tantangan dan mengubahnya menjadi berkah. Bagi Erick, kerja ini bagian dari ibadah.

"Dan layaknya ibadah, saya menikmatinya dengan khusyuk saat berada di dalamnya. Toh, pada akhirnya tidak ada yang akan mengingat saya hanya karena nama saya tertera di prasasti-prasasti peresmian, bukan itu yang penting, bukan itu yang menjadi tujuan," sambungnya.

Untuk semua kerja yang sudah dilakukan, Erick mengucapkan rasa syukur dan bertekad mewujudkan harapan masyarakat. Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) ini percaya perbuatan baik adalah hal yang menular, yang mana semakin banyak berbuat baik maka semakin besar juga manfaat secara berjamaah. Erick mengatakan hal ini bukan pesan perayaan kesuksesan. Erick menilai masih banyak hal yang harus ia kerjakan.

"Saya tidak berani berjanji tidak ada kekurangan, tapi saya yakin kesempurnaan adalah hasil dari sebuah kerja keras. Untuk itu apapun tantangannya, dengan bergandengan tangan bersama Anda, semua, saya siap berada di depan. Ayo bersama kita hadapi, kita atasi, Saya berani. Bismillah," kata Erick menambahkan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement