REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepulauan Seribu terus didorong untuk pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dengan melibatkan berbagai pihak. Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPC HIPMI) Kepulauan Seribu, Rangga Derana Niode mengatakan ini menjadi salah satu yang fokus HIPMI, terutama dalam program pariwisata dan logistik pendukung proyek strategis nasional tersebut.
"Partisipasi pengusaha muda dalam proyek strategis pariwisata nasional di Kepulauan Seribu merupakan konsen HIPMI Kepulauan Seribu untuk agar ikut andil dalam mensukseskannya," katanya dalam keterangan, Jumat (30/9).
Program-program kerja disusun dan bisa menjadi wadah untuk kontribusi pengusaha di daratan Jakarta dan Kepulauan Seribu. Termasuk untuk membentuk suatu jaringan yang menghubungkan dengan pasar dan pemodal.
HIPMI juga berkomitmen untuk mencetak pengusaha-pengusaha baru di Kepulauan Seribu. Dalam Rapat Kerja Cabang (Rakercab) BPC HIPMI, Bupati Kepulauan Seribu, Junaedi mengatakan peran berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk mendukung pengembangan Kepulauan Seribu sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Saat ini Pemerintah Pusat menetapkan Kepulauan Seribu sebagai salah satu dari Proyek Strategis Nasional khusus pariwisata. BPC HIPMI Kepulauan Seribu, tambahnya, dapat bersinergi dengan pemuda-pemuda pulau untuk membangun daerah wisata yang tidak kalah dengan Bali.
"Semangat kami bagaimana Kepulauan Seribu kedepan menjadi kawasan wisata bertaraf internasional, sehingga dapat membuka lapangan kerja baru dan masyarakat Pulau Seribu menjadi lebih sejahtera," ujarnya.
Kepulauan Seribu memiliki banyak peluang dalam industri pariwisata terkini. Pengembangan ekonomi kreatif juga sangat memungkinkan di sana. Sinergi antar perusahaan logistik dengan berbagai moda transportasi di darat, laut, dan udara juga dapat menurunkan biaya logistik yang relatif tinggi sebagai negara kepulauan.