Sabtu 24 Sep 2022 11:21 WIB

Sambut Ekonomi Digital, Erick Arahkan PLN Perkuat Infrastruktur

Proses bisnis yang tadinya kompleks dan berbelit, menjadi efektif dan efisien.

Presiden Joko Widodo (kanan) dan Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) mendapatkan penjelasan dari Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo (tengah) saat peresmian Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Ultra Fast Charging di Central Parking Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (25/3/2022). Presiden Jokowi meresmikan SPKLU Ultra Fast Charging 200 kW pertama di Indonesia yang disiapkan untuk mengisi daya kendaraan listrik saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.
Foto: ANTARA/Fikri Yusuf
Presiden Joko Widodo (kanan) dan Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) mendapatkan penjelasan dari Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo (tengah) saat peresmian Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Ultra Fast Charging di Central Parking Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (25/3/2022). Presiden Jokowi meresmikan SPKLU Ultra Fast Charging 200 kW pertama di Indonesia yang disiapkan untuk mengisi daya kendaraan listrik saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menilai PLN berpeluang memiliki lini bisnis baru yaitu memanfaatkan jaringan kabel yang mereka miliki untuk fiber optik dan jaringan internet. Hal ini akan menjadi ladang bisnis menggiurkan ke depan karena banyak negara, termasuk Indonesia, mulai menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasionalnya dengan memajukan ekonomi digital.

Kebutuhan akan infrastruktur digital itu semakin penting bagi Indonesia karena bangsa ini menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. Oleh karena itu, Erick Thohir merasa penting adanya infrastruktur tambahan untuk memasok kebutuhan ekonomi digital ini.

"Pastinya ketika ekonomi digital tumbuh kita bicara yang namanya infrastruktur itu ya salah satunya ya fiber optik itu atau kabel yang dipunyai PLN yang bisa mengalirkan yang namanya wi-fi dan lain-lain. potensi itu ada dan mekanisme daripada beyond kWh itu juga banyak implikasinya," ujar Erick Thohir.

Karena itu Erick Thohir berharap para direksi PLN untuk bergerak lebih lincah. Dia  mengapresiasi langkah PLN yang berhasil melakukan digitalisasi mulai dari pembangkit, transmisi, distribusi, pengelolaan keuangan, pengadaan, sampai layanan pelanggan.

"Ini semua dilakukan secara end-to-end. Proses bisnis yang tadinya kompleks dan berbelit, menjadi efektif dan efisien. Layanan yang dulunya lambat, sekarang sangat cepat dan memuaskan. PLN menjadi lebih sehat," sebutnya.

Namun PLN tidak cukup berhenti di situ. Mereka harus terjun lebih dalam untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital Indonesia agar semakin pesat ke depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement