Kamis 15 Sep 2022 16:10 WIB

BEI Kembali Raih The Best Islamic Capital Market GIFA 2022

The Best Islamic Capital Market GIFA 2022 penghargaan tertinggi pasar modal syariah.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.  PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali meraih penghargaan The Best Islamic Capital Market 2022 pada ajang internasional Global Islamic Finance Award (GIFA). Penghargaan ini adalah yang keempat kalinya diterima oleh BEI secara berturut-turut sejak tahun 2019.
Foto:

GIFA merupakan penghargaan internasional yang paling independen dan prestisius di industri keuangan syariah dunia. Proses seleksi nominator dilakukan secara transparan oleh pihak ketiga yang profesional dan independen.

GIFA diselenggarakan oleh EdBiz Consulting yang berkantor pusat di London, Inggris. BEI dinilai mampu menjaga perkembangan industri pasar modal syariah di Indonesia secara konsisten, dengan melakukan berbagai inisiatif bersama stakeholders.

Irwan mengatakan, pasar modal syariah Indonesia telah memiliki mekanisme transaksi saham secara end to end yang seluruhnya telah memenuhi prinsip syariah. Mulai dari pembukaan rekening efek syariah, mekanisme transaksi di BEI, proses kliring dan penjaminan di KPEI, sampai dengan proses penyimpanan dan penyelesaian transaksi di KSEI.

"Masing-masing proses tersebut telah memiliki fatwa DSN-MUI," katanya.

Selain itu, Indonesia juga memiliki produk terlengkap yang mengintegrasikan investasi syariah di pasar modal dan filantropi Islam. Selain memiliki produk investasi wakaf saham, zakat saham, sedekah saham, dan wakaf

sukuk, pasar modal syariah Indonesia juga memiliki sukuk wakaf pertama di dunia.

Pasar modal syariah Indonesia dianggap sangat mendukung pengembangan investasi hijau. Sejak tahun 2018, BEI secara konsisten menerbitkan green sukuk dan menjadi anggota Sustainable Stock Exchanges Initiative.

BEI merupakan bursa efek pertama di dunia yang mengembangkan sistem transaksi secara online dengan memenuhi prinsip syariah dan dikenal dengan Sharia Online Trading System (SOTS). SOTS terintegrasi mulai dari layanan pembukaan rekening saham syariah di AB penyedia SOTS, proses penyelesaian efek sampai dengan fasilitas Rekening Dana Nasabah (RDN) di Bank Syariah.

"Pasar modal syariah Indonesia memiliki perusahaan efek yang mengembangkan sistem perdagangan syariah atau Islamic Windows Securities Companies terbanyak di dunia dengan pertumbuhan tercepat," katanya.

Hingga saat ini terdapat 17 AB yang mengembangkan sistem perdagangan online syariah, yaitu PT Indopremier Sekuritas, PT Mirae Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT Trimegah Sekuritas Tbk., PT Panin Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, PT Phintraco Sekuritas, PT SucorInvest Sekuritas, PT First Asia Capital Sekuritas, PT MNC Sekuritas, PT Henan Putihrai Sekuritas, PT Phillip Sekuritas, PT RHB Sekuritas, PT Samuel Sekuritas, PT Maybank Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, dan PT CGS CIMB Sekuritas.

GIFA juga menganugerahkan Advocacy Award (Islamic Capital Market) 2022 kepada Kepala Divisi Pasar Modal Syariah BEI Irwan Abdalloh atas komitmen dan konsistensinya kepada masyarakat dalam meningkatkan literasi pasar modal syariah. Sebelumnya pada GIFA tahun 2020, Irwan mendapatkan penghargaan Upcoming Personality in Global Islamic Finance atau Islamic Capital Market.

Penghargaan tersebut menunjukkan bahwa kinerja BEI yang secara konsisten mendukung pengembangan pasar modal syariah Indonesia diakui di mata dunia. BEI akan terus berkomitmen melakukan berbagai pengembangan dan inovasi produk serta layanan pasar modal syariah.

 

"BEI secara konsisten akan memperluas jangkauan dan kedalaman pasar, sehingga siap untuk menjadi barometer industri pasar modal syariah dunia," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement