Rabu 14 Sep 2022 20:45 WIB

Semen Indonesia Luncurkan Metode Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan

Semen Indonesia juga mengenalkan unit usaha pengelolaan limbah yakni nathabumi

Rep: novita intan/ Red: Hiru Muhammad
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk menyumbang Rp 522,34 miliar ke kas negara sepanjang 2021. Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 2,02 triliun pada 2021.
Foto: istimewa
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk menyumbang Rp 522,34 miliar ke kas negara sepanjang 2021. Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 2,02 triliun pada 2021.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-- PT Semen Indonesia (Persero) Tbk mengenalkan metode pengelolaan lingkungan berkelanjutan dalam kegiatan Jatim Environment Exhibition & Forum 2022 yang digelar Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2022. Jatim Environment Exhibition & Forum 2022 diikuti  perusahaan BUMN dan swasta, instansi pemerintah hingga civitas akademik yang ada di provinsi Jawa Timur.

Sekretaris Perusahaan Semen Indonesia Vita Mahreyni mengatakan pameran tersebut menampilkan kinerja pengelolaan lingkungan hidup seperti pengelolaan limbah cair, udara, limbah B3, serta penghargaan bidang lingkungan hidup yang telah diperoleh, dan inovasi di dalam pengelolaan lingkungan yang dilakukan.

Baca Juga

“Sebagai BUMN yang berkomitmen terhadap keberlanjutan lingkungan, Semen Indonesia mengenalkan metode reklamasi sistem alur di pabrik Tuban, pemberdayaan petani green belt di pabrik Tuban, serta pengelolaan limbah dan sampah yang dilakukan oleh Nathabumi sebagai salah satu unit bisnis Semen Indonesia,” ujarnya dalam keterangan tulis, Rabu (14/9/2022).

Menurutnya sistem alur merupakan terobosan teknik reklamasi di lahan bekas tambang batu gamping di pabrik Tuban. Adapun teknik yang diterapkan dalam sistem alur adalah dengan cara membuat cekungan, berbentuk alur memanjang pada lahan bekas tambang. 

“Struktur lahan bekas tambang kapur yang sangat keras membutuhkan proses menggunakan rock breaker untuk membuat cekungan. Keunggulan teknik ini yakni memiliki pertumbuhan tanaman yang lebih cepat dibanding dengan menggunakan sistem tebar," ucapnya.

Emiten berkode saham SMGR itu juga mengenalkan pengelolaan lingkungan di kawasan green belt pabrik Tuban. Semen Indonesia menyediakan lahan seluas 192 ha untuk dikelola oleh 527 petani binaan yang tergabung dalam 24 kelompok.

"Tidak hanya lahan, Semen Indonesia juga memberikan sarana produksi, pelatihan, serta edukasi mengenai inovasi pertanian yang efektif, efisien dan berbasis kelestarian lingkungan. Sistem pengelolaan seperti ini dapat meningkatkan pendapatan petani dan mengurangi jumlah kelompok rentan dan kemiskinan di Kabupaten Tuban," ucapnya.

Semen Indonesia juga mengenalkan unit usaha pengelolaan limbah yang berkelanjutan bagi sektor industri dan pemerintah daerah yaitu Nathabumi. Adapun layanan yang diberikan diantaranya analisa limbah dan sampah, pengemasan dan transportasi limbah, persiapan dan co-processing limbah, pemanfaatan limbah, pelatihan pengelolaan limbah serta jasa pemetaan dan konsultasi mengenai limbah. Nathabumi telah tersertifikasi untuk menangani limbah B3 dalam bentuk cair, padat maupun gas.

"Nathabumi bisa menjadi mitra strategis bagi industri dan pemerintah daerah dalam mencapai posisi lingkungan yang lebih baik, menuju masa depan tanpa limbah," ucapnya.

Nathabumi juga telah bekerja sama dengan pemerintah daerah di Provinsi DKI Jakarta dan Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah terkait pemanfaatan sampah perkotaan menjadi bahan bakar alternatif dalam bentuk refuse-derived fuel (RDF). 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement