REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta para pelaku ekonomi syariah untuk menggarap dana sosial umat Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS). "Potensi wakaf besar mencapai Rp 17 triliun per tahun, dan wakaf uang sudah diluncurkan Presiden. Tinggal menggerakkannya, dan zakat juga potensinya Rp 27 triliun per tahun," kata Ma'ruf pada acara pengukuhan pengurus Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) dan Masyarakat Ekonomi Syariah di Palembang, Rabu (7/9/2022).
Ia mengatakan dana sosial umat itu sejauh ini hanya beberapa persen yang tergali dari total potensi yang ada. Baginya, ini sungguh disayangkan karena dana sosial tersebut sejatinya dapat menggerakkan ekonomi umat.
Oleh karena itu, ia mengharapkan KDEKS dan MES dengan kepengurusannya yang tersebar di seluruh kabupaten/kota dapat mengembangkan potensi ini. Cara pengembangannya tentunya harus memperhatikan karakteristik, kondisi dan kebutuhan masyarakat setempat sehingga pertumbuhan ekonomi syariah di Sumsel dapat terakselerasi.
Ma'ruf optimistis hadirnya lembaga keuangan syariah mendapatkan respon positif dari masyarakat Sumsel karena daerah ini dikenal religius. "Tinggal menggerakkan saja, karena jika tidak digerakkan maka tidak bisa memunculkan potensi dari masyarakat yang besar ini," kata dia.
Apalagi, ia melanjutkan, saat ini sudah dikeluarkan Ziswaf Mobile dan Marbot Masjid Mobile oleh Bank Sumsel Babel yang akan memudahkan masyarakat dalam menyalurkan dana sosialnya meliputi ZIS. "Sasaran kita, dana sosial masyarakat Islam melalui ZIS, dan fokus pada pengembangan ekonomi syariah, industri halal, industri keuangan," kata dia.