Jumat 26 Aug 2022 23:05 WIB

Koperasi Harus Mampu Bergerak di Bidang Retail Modern

Gerakan koperasi Indonesia harus memasuki sektor retail agat mampu bersaing.

Acara Forum Bisnis dan Seminar Nasional Perkoperasian yang merupakan rangkaian agenda Rapat Kerja Nasional 2022 Dekopin diadakan di Semarang, Jateng pada Kamis (25/8/2022). Gerakan koperasi Indonesia harus memasuki sektor retail agat mampu bersaing.
Foto: Istimewa
Acara Forum Bisnis dan Seminar Nasional Perkoperasian yang merupakan rangkaian agenda Rapat Kerja Nasional 2022 Dekopin diadakan di Semarang, Jateng pada Kamis (25/8/2022). Gerakan koperasi Indonesia harus memasuki sektor retail agat mampu bersaing.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Koperasi Indonesia memproyeksikan untuk bergerak tidak hanya melalui layanan simpan pinjam namun juga berkembang ke arah sektor retail. Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Dr. Sri Untari Bisowarno, M.AP dalam Forum Bisnis dan Seminar Nasional Perkoperasian yang merupakan rangkaian agenda Rapat Kerja Nasional 2022 Dekopin di Semarang, Jateng, Kamis (25/8/2022).

Proyeksi koperasi merambah ke sektor retail tersebut dilatarbelakangi oleh peluang untuk menawarkan produk konsumsi sehari-hari bagi para anggota koperasi. Oleh karenanya, ia meyakinkan bahwa gerakan koperasi Indonesia harus segera memasuki sektor retail agar koperasi turut mampu bersaing dengan industri retail modern.

Baca Juga

Menyambut hal ini, Dekopin telah menyiapkan konsultan retail yang komprehensif, menawarkan sistem, jaringan produk, hingga manajemen, yang bisa digandeng oleh gerakan koperasi.

Rapat Kerja Nasional yang difasilitasi Dekopin tersebut sekaligus menjadi wadah untuk mempertemukan pelaku bisnis dan pelaku koperasi. Hal ini adalah upaya dalam mewujudkan sebuah ekosistem yang mendukung pertumbuhan koperasi untuk semakin bergerak cepat, masif, akurat dan bernilai ekonomi tinggi.

“Selama ini koperasi sebagai institusi ekonomi rakyat yang berkembang di bawah nampak kurang menyadari perkembangan situasi di sekitarnya. Karenanya, Dekopin mengajak koperasi Indonesia dan pelaku bisnis lain untuk mendukung proses pengembangan koperasi secara aman, kuat, dan cepat. Salah satunya kami wujudkan melalui kerja sama dengan mitra seperti CBI,” kata Sri Untari dalam rilisnya, Jumat (26/8/2022).

Dekopin berkolaborasi dengan Credit Bureau Indonesia (CBI), atau yang sebelumnya dikenal dengan nama Kredit Biro Indonesia Jaya (KBIJ), untuk memberikan dukungan layanan informasi perkreditan yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku koperasi.

CBI sangat mengapresiasi langkah strategis Dekopin, CBI juga berkomitmen mendukung transformasi digital perkoperasian melalui edukasi dan layanan informasi perkreditan yang telah terbukti sangat berdampak positif terhadap kegiatan perkreditan.

"Kegiatan perkreditan oleh koperasi akan menjadi lebih matang dalam perencanaan, prudent dalam pengambilan keputusan dan pemantauan kredit, serta kompetitif dalam kualitas layanan,” kata Direktur Utama CBI Agus Subekti saat hadir sebagai pembicara dalam Forum Bisnis dan Seminar Nasional Perkoperasian.

Untuk menandai dukungan, pada kesempatan tersebut, CBI dan Dekopin menandatangani perjanjian kerjasama yang menjadi momentum awal kerja sama strategis untuk mewujudkan transformasi digital koperasi Indonesia.

Transformasi digital koperasi pada kelembagaan dan pengelolaan koperasi menjadi prioritas utama untuk merespon perubahan kondisi eksternal yang semakin cepat. Kerja sama dengan stakeholder seperti CBI dibutuhkan agar koperasi dapat terus mewujudkan dan meningkatkan peran sebagai penggerak ekonomi rakyat.

Pimpinan Paripurna dan Ketua Panitia Temu Bisnis dan Rapat Kerja Nasional Dekopin 2022 Imam Faturrohmin mengatakan, kerja sama dengan CBI merupakan langkah strategis Dekopin dalam rangka mewujudkan tugas dan fungsi pokoknya, yaitu edukasi, fasilitasi dan advokasi.

"Upaya ini merupakan langkah kongkrit Dekopin dalam memberikan fungsi dan fasilitasi kepada anggota Dekopin dalam rangka mitigasi risiko pada proses pemberian fasilitas pinjaman dari, oleh, dan kepada anggota. Jadi bisa lebih tepat sasaran dari sisi pemberian fasilitas pembiayaan, pengembalian dan meningkatkan tingkat kepuasan layanan koperasi pada anggotanya," kata Imam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement