REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Hanya tujuh tahun setelah memulai debutnya di Milan, Domino's Pizza mengumumkan perpisahannya dengan Italia. Raksasa makanan cepat saji itu menutup yang terakhir dari 29 tokonya di Semenanjung Italia setelah berjuang untuk mendapatkan pelanggan di negara itu, seperti dilaporkan Bloomberg, Rabu (10/8/2022).
Langkah penyetopan operasional itu lantaran perusahaan terbukti sulit untuk memenangkan rantai bisnis makanan cepat saji Amerika.
Keluarnya perusahaan dari Italia disambut dengan sorakan di Twitter, di mana pengguna mengejek Domino. Bahkan karena mencoba membangun pijakan di tanah air pertama pizza diciptakan.
Domino tiba di Italia pada tahun 2015, ketika sudah memiliki lebih dari 12 ribu toko di seluruh dunia. Restoran cepat saji Itu berencana untuk memenangkan pelanggan dengan bahan-bahan "murni Italia" termasuk 100 persen saus tomat dan mozzarella, dan produk-produk seperti Prosciutto di Parma, Gorgonzola, Grana Padano dan Mozzarella di bufala Campana.
Tetapi rencana untuk membuat orang Italia terpikat pada pizza Domino's yang dapat dipesan antar itu, terhambat oleh Pandemi Covid-19. Apalagi, ketika restoran pizza lokal beralih ke pengiriman ketika makan langsung ditutup dilarang selama lockdown.
Dalam laporan pendapatan tahun lalu, perusahaan yang bertanggung jawab atas waralaba Domino Italia menyampaikan, tingkat persaingan yang meningkat secara signifikan di pasar pengiriman makanan itu juga dikarenakan kinerjanya yang buruk.
Perwakilan untuk Domino tidak segera menanggapi permintaan komentar.