REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Induk holding BUMN jasa survei, PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) atau BKI bersama Bank Mandiri membuka Program Pendidikan Bisnis Terapan (vokasi) melalui program kolaborasi Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) di Pondok Pesantren Darussalam Blokagung, Banyuwangi, Jawa Timur. Senior Manager Komunikasi Korporasi BKI Erry Sanjaya Djayus mengatakan pendidikan merupakan pilar penting dalam kehidupan setiap anak, tidak terkecuali santri di pondok pesantren.
"Pendidikan vokasi ini akan menghasilkan pendidikan lebih berkualitas bagi para santri Pondok Pesantren Darussalam Banyuwangi," ujar Erry dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (20/7/2022).
Erry menilai program unggulan Kolaborasi antara tim TJSL BKI dan Bank Mandiri merupakan salah satu implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) dari agenda PBB secara internasional bagi para perusahaan. BKI, lanjut Erry, akan selalu mengawal program vokasi ini sampai selesai sehingga dapat menghasilkan santri yang berjiwa pemimpin dan menjadi insan yang sukses di masa depan.
Area Head Jember Bank Mandiri Bambang Purnomo juga berharap kolaborasi ini bisa memberi manfaat bagi para santri. Bambang mengatakan program pelatihan vokasi oleh BKI dan Bank Mandiri ini sebelumnya telah dilaksanakan di Surabaya dan Gresik yang dihadiri Menteri BUMN Erick Thohir pada Juni lalu.
"Nantinya kami berharap para santri setelah lulus sudah memiliki keahlian sehingga bisa membantu meningkatkan kompetensi dalam bidang bisnis terapan," ucap Bambang.
Kepala Bidang Pendidikan dan Pengajaran Ponpes Darussalam Blokagung Abdul Kholiq menyampaikan jumlah santri saat ini sekitar 7000 yang berasal dari beberapa provinsi. Kholiq menyampaikan santri yang mendapatkan pelatihan program vokasi ini berjumlah 60 santri.
"Selain untuk para santri, ada juga proses seleksi Training of Trainer (ToT) untuk para guru. Proses seleksi ini memilih tiga orang guru untuk ikut pelatihan vokasi di Universitas Airlangga Surabaya dengan beberapa materi, yaitu, manajemen dan bisnis, informasi dan teknologi, serta kesehatan," kata Kholiq.