Rabu 13 Jul 2022 16:25 WIB

Barata Perluas Jenis Produk Ekspor ke AS

Barata Indonesia melakukan ekspor perdana produk transom assy ke AS.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Fuji Pratiwi
Logo PT Barata Indonesia (Persero). PT Barata Indonesia (Persero) melalui Divisi Industri Komponen dan Permesinan (DIKP) kembali menambah daftar produk yang diekspor oleh perseroan.
Logo PT Barata Indonesia (Persero). PT Barata Indonesia (Persero) melalui Divisi Industri Komponen dan Permesinan (DIKP) kembali menambah daftar produk yang diekspor oleh perseroan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Barata Indonesia (Persero) melalui Divisi Industri Komponen dan Permesinan (DIKP) kembali menambah daftar produk yang diekspor oleh perseroan. Direktur Pemasaran Barata Indonesia Sulistyo Handoko mengatakan, perusahaan secara rutin melakukan ekspor komponen kereta api Bogie sejak 2011.

Sulistyo menyampaikan, Barata Indonesia mulai meningkatkan ekspansi dengan mengirim ekspor perdana produk transom assy ke Amerika Serikat (AS) pada Selasa (12/7/2022). Sulistyo menjelaskan, transom assy merupakan komponen yang berfungsi sebagai dumping untuk mengurangi getaran yang ada di kerata api sehingga lebih stabil.

Baca Juga

"Ekspor produk baru tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen perseroan dalam memperluas pasar manufaktur industri komponen dan permesinan dalam rangka diversifikasi produk, khususnya industri perkeretaapian," ujar Sulistyo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (13/7/2022).

Sulistyo meyakini BUMN manufaktur ini menghasilkan produk-produk komponen industri yang berdaya saing dan diakui dunia. Bagi Sulistyo, pencapaian ini sekaligus menjadi kekuatan bagi perusahaan untuk terus menjadi pemain kunci dalam rantai pasok global, khususnya di industri perkeretaapian.

"Kami berharap ekspor perdana transom assy menghasilkan pasar ekspor yang sustain sehingga dapat mendongkrak kinerja perseroan," ucapnya.

Dalam menjaga kualitas produk yang dihasilkan, dia katakan, perseroan juga telah memperbarui sertifikat Association of American Railroads (AAR) yang menjadi salah satu prasyarat utama ekspor produk komponen kereta api ke pasar AS.

Berdasarkan catatan kinerja Semester I 2022, lanjut Sulistyo, Barata Indonesia telah melakukan ekspor sebanyak 44 kali ke berbagai negara seperti Kanada, Jerman, China, Meksiko dan Korea Selatan dengan total nilai ekspor sebesar 2,1 juta dolar AS.

Sulistyo menyebut kepercayaan ini akan menjadi komitmen Barata Indonesia untuk terus tumbuh, meningkatkan positioning market di industri manufaktur baik nasional hingga global dengan menghasilkan produk yang berdaya saing, harga yang kompetitif dan delivery yang tepat waktu dengan nilai tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang tinggi.

"Barata optimistis kinerja perseroan dapat segera bangkit seiring dengan optimisme pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi nasional pasca pandemi. Kondisi ini diharapkan dapat mendorong proyek pembangunan di berbagai industri kembali menggeliat sehingga berdampak pada peluang pendapatan perseroan," kata Sulistyo.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement