Ahad 10 Jul 2022 18:11 WIB

Mendag Diminta Punya Solusi Jangka Panjang Atasi Masalah Minyak Goreng 

Program Minyak Kita dinilai hanya merupakan solusi jangka pendek.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andri Saubani
Warga mengantre untuk membeli minyak goreng kemasaan rakyat merek Minyakita di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (6/7/2022). Kementerian Perdagangan meluncurkan minyak goreng curah kemasan dengan merek Minyakita dengan harga Rp14.000/liternya untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan stok minyak goreng serta memermudah proses distribusi ke setiap daerah.Prayogi/Republika.
Foto: Prayogi/Republika.
Warga mengantre untuk membeli minyak goreng kemasaan rakyat merek Minyakita di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (6/7/2022). Kementerian Perdagangan meluncurkan minyak goreng curah kemasan dengan merek Minyakita dengan harga Rp14.000/liternya untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan stok minyak goreng serta memermudah proses distribusi ke setiap daerah.Prayogi/Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Islam Indonesia (PP GPII) Eri Roffi mendukung Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan yang meluncurkan minyak goreng (migor) bermerek Minyak Kita seharga Rp 14 ribu per liter untuk memudahkan masyarakat. Hanya saja, menurutnya hal itu baru merupakan solusi jangka pendek. 

Eri memandang Mendag sebaiknya menyiapkan skema jangka panjang guna menurunkan harga migor. Hal ini guna mencegah kelangkaan dan mahalnya migor di kemudian hari. 

Baca Juga

"Hal itu tentunya bisa menyelesaikan permasalahan jangka pendek, tetapi saya menunggu terobosan jangka panjang," kata Eri dalam keterangan pers pada Ahad (10/7/2022). 

Eri optimistis Mendag yang baru saja dilantik dapat menerapkan kebijakan baru yang mensejahterakan masyarakat. Sebab, Mendag sebelumnya menurutnya belum bisa menjaga harga tetap stabil. 

"Reshuffle di Kementrian Perdagangan menjadi perhatian penting pasca kelangkaan minyak goreng hingga melambungnya harga bahan pokok lainnya," ujar Eri. 

Selain itu, Eri meminta Mendag Zulkifli supaya mampu menekan lonjakan harga kebutuhan pokok. Salah satu cara menurutnya dengan menyerap hasil pertanian dalam negeri. 

"Semoga benar-benar bisa membuat regulasi yang bisa mengendalikan harga-harga bahan pokok, tentunya tidak harus mengutamakan impor tetapi harus memprioritaskan hasil-hasil petani lokal," ucap Eri. 

Eri juga menyarankan agar Kemendag lebih konsentrasi terhadap pengawasan produksi hingga pemasaran bahan pokok.

"Sehingga meminimalisir permainan mafia bahan pokok yang dapat mengakibatkan harga-harga bahan pokok naik melambung secara tidak wajar," tutur Eri. 

Sebelumnya, Mendag menyampaikan dalam persoalan minyak goreng, pihak pengusaha maupun pemerintah menyadari bahwa rantai distribusi perlu minyak goreng curah perlu diperbaiki. Untuk itu, dengan hadirnya Minyak Kita, Mendag berharap agar pendistribusian minyak goreng dengan harga sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) dapat lebih lancar, melalui rantai distribusi seperti Si Gurih, dan Warung Pangan. 

Kemendag juga telah menyiapkan insentif ekspor bagi pengusaha yang turut memproduksi minyak goreng kemasan sederhana dengan merek Minya kita.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement