Jumat 24 Jun 2022 17:27 WIB

Komoditas Kopi Indonesia Didorong Jadi Produk Agribisnis Unggulan

Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, industri kopi Indonesia tumbuh hingga 250 persen

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Petani kopi memetik kopi di perkebunan kopi Gunung Muria, Desa Colo, Kudus, Jawa Tengah, Kamis (23/6/2022). Sebagai produk agribisnis, kopi akan terus didorong guna mendukung perekonomian nasional.
Foto: ANTARA/Yusuf Nugroho
Petani kopi memetik kopi di perkebunan kopi Gunung Muria, Desa Colo, Kudus, Jawa Tengah, Kamis (23/6/2022). Sebagai produk agribisnis, kopi akan terus didorong guna mendukung perekonomian nasional.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) menuturkan, kopi merupakan salah satu tanaman pangan yang memiliki keunggulan kompetitif. Sebagai produk agribisnis, kopi akan terus didorong guna mendukung perekonomian nasional.

Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, industri kopi Indonesia mengalami pertumbuhan cukup signifikan yang mencapai sebesar 250 persen. Saat ini, Indonesia merupakan produsen kopi terbesar keempat di dunia setelah Brasil, Vietnam, dan Kolombia.

Baca Juga

Pada 2021, produksi kopi Indonesia telah mencapai 795 ribu ton dan 94,5 persen di antaranya dipasok dari pengusaha kopi perkebunan rakyat. Sementara, konsumsi domestik untuk komoditas kopi pada 2021 cukup besar yaitu mencapai 370 ribu ton atau tumbuh 4,5 persen year on year (yoy).

Dari sisi ekspor 2021, tercatat mencapai 842,5 juta dolar AS atau tumbuh 4,1 persen yoy. “Dengan besarnya potensi yang ada, komoditas kopi memiliki peran penting dan menjanjikan dalam perekonomian nasional, sehingga perlu untuk terus didorong agar menjadi sektor unggulan di Indonesia,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ketika memberi sambutan secara virtual dalam Opening Ceremony Indonesia Premium Coffee Expo & Forum 2022, Jumat (24/6/2022).

Pemerintah menyambut baik kolaborasi dengan pelaku industri kopi guna mendorong pertumbuhan industri kopi serta mempromosikan kopi Indonesia di pasar global. Kemenko Perekonomian dalam hal ini Kedeputian Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis, dan stakeholders utama pengembangan kopi nasional yakni Dewan Kopi Indonesia (DEKOPI), Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI), dan Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (GAEKI) menyelenggarakan Indonesia Premium Coffee Expo & Forum 2022 bertema Meretas Cita Rasa Indonesia.

“Semoga apa yang kita upayakan ini memberi makna yang lebih luas dalam pengembangan kopi nasional. Maka akan dapat bermanfaat bagi masyarakat dan berkontribusi pada akselerasi pemulihan ekonomi nasional,” ujar Airlangga.

Deputi Bidang Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Musdhalifah Machmud menambahkan, rangkaian acara ini ke depannya diharapkan akan membantu para pengusaha kopi memperluas pasarnya ke dunia internasional. Di antaranya menjadikan KTT G-20 di Bali dan Konferensi Perubahan Iklim COP-27 di Mesir 2022 sebagai lokasi event berikutnya. 

“Hal ini untuk memberikan manfaat besar sebagai rantai nilai dan strategi pemasaran. Itu guna memperkuat nilai dagang sekaligus meningkatkan ekspor kopi nasional ke mancanegara,” ungkap dia.

Indonesia Premium Coffee Expo & Forum 2022, yang diselenggarakan offline pada 24-26 Juni 2022 di Plaza Lapangan Banteng Jakarta Pusat maupun online melalui situs indonesiapremiumcoffeeexpo.com, merupakan medium komunikasi antara Pemerintah dengan dunia usaha dan masyarakat. Tujuannya menyebarluaskan peluang kerja sama, mengubah posisi bisnis untuk menghasilkan penjualan dan kunci independen rantai pembeli, sekaligus untuk promosi, menumbuhkan jaringan distribusi, dan kesempatan waralaba merek untuk calon investor, serta diversifikasi di pasar saat ini.

“Dengan diikuti para pelaku agribisnis dan industri kopi nasional dari hulu hingga hilir, event ini juga ingin membangun kesamaan pola pikir dan cara pandang guna mengakselerasi pemberdayaan komoditas kopi. Itu supaya berdampak terhadap akses pemasaran dan membangun lapangan kerja baru, sehingga membantu percepatan pemulihan ekonomi nasional,” tutur Musdhalifah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement