REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Qatar dan Jerman menandatangani perjanjian kemitraan energi pada Jumat (20/5/2022) waktu setempat. Perjanjian itu berfokus pada perdagangan hidrogen dan gas alam cair.
Kementerian Ekonomi Jerman mengumumkan bahwa Emir Qatar Sheikh Tamim Bin Hamad Al-Thani dan Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck menandatangani deklarasi niat untuk memperdalam kerja sama selama kunjungan resmi emir ke Berlin.
"Kemitraan energi akan membantu Jerman mendiversifikasi pasokan gasnya dengan mengimpor gas alam cair dari Qatar. Pada saat yang sama akan mendorong kerja sama di bidang hidrogen hijau," kata pernyataan Kementerian Ekonomi Jerman seperti dilansir laman Middle East Monitor, Sabtu (22/5/2022).
Kemitraan Jerman-Qatar di bidang energi bertujuan untuk mempromosikan pertukaran tingkat tinggi antara kedua pemerintah mengenai isu-isu terkait energi, membangun jembatan antara kedua negara dan menyatukan pihak-pihak aktif dari sektor publik dan swasta. Pernyataan kementerian Jerman menunjukkan bahwa pertemuan rutin akan diadakan antara Kementerian Energi Qatar dan Kementerian Federal Jerman untuk Ekonomi dan Perlindungan Iklim.
Pernyataan itu juga mengungkapkan bahwa kedua negara sepakat untuk membentuk dua kelompok kerja. Satu kelompok akan peduli dengan penguatan hubungan perdagangan di bidang gas alam cair dan hidrogen serta pembentukan forum tentang infrastruktur dan masalah peraturan.
Kelompok kerja lainnya akan fokus pada energi terbarukan, efisiensi energi dan manajemen beban. Ini akan bekerja pada pengembangan kemampuan energi terbarukan dan isu-isu terkait, seperti infrastruktur dan pasar listrik.
Pada Jumat, surat kabar Jerman Handelsblatt mengutip Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed Bin Abdulrahman Al-Thani yang menyatakan bahwa Doha berharap untuk mulai mengirimkan gas alam cair ke Jerman pada tahun 2024. Habeck melakukan perjalanan ke Qatar Maret lalu, ditemani oleh pejabat dari perusahaan listrik Jerman RWE dan perusahaan energi Uniper, untuk mengadakan pembicaraan mengenai kesepakatan jangka panjang untuk memasok gas alam cair.
Pada Jumat pagi lalu, Sheikh Tamim tiba di Berlin yang merupakan pemberhentian ketiga dari tur kerja Eropa yang dimulai Senin lalu. Turnya dimulai dengan mengunjungi Slovenia dan kemudian Spanyol, sebelum pindah ke Jerman dan juga akan mencakup Inggris dan Prancis.