Ahad 03 Apr 2022 10:59 WIB

Dukung Transisi Energi, BBM Solar 51 Setara Euro IV Siap Diimplementasikan

Pertamina akan memenuhi dan menyediakan bahan bakar ini sesuai ketentuan.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Fuji Pratiwi
Pekerja berpose di Terminal Pengisian Bahan Bakar Minyak (TPBBM) Sorong di Kota Sorong, Papua Barat, Kamis (18/3/2021). BBM jenis Solar 51 dengan kandungan sulfur 50 ppm (setara Euro IV) dengan nama dagang
Foto: ANTARA/Olha Mulalinda
Pekerja berpose di Terminal Pengisian Bahan Bakar Minyak (TPBBM) Sorong di Kota Sorong, Papua Barat, Kamis (18/3/2021). BBM jenis Solar 51 dengan kandungan sulfur 50 ppm (setara Euro IV) dengan nama dagang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah terus mendorong transisi energi menuju energi yang bersih dan ramah lingkungan. Salah satu upayanya adalah melalui implementasi standar dan mutu (spesifikasi) BBM jenis Solar 51 dengan kandungan sulfur 50 ppm (setara Euro IV) dengan nama dagang "Pertamina Dex" yang akan dilaksanakan sejak 1 April 2022 di seluruh SPBU di seluruh Indonesia.

"Emisi gas buang kendaraan yang menggunakan BBM jenis ini tentunya akan lebih bersih. Dengan begitu akan meningkatkan kualitas udara dan secara nyata berkontribusi mendukung program transisi energi Indonesia," ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji, Sabtu (2/4/2022).

Baca Juga

Ia melanjutkan, pemerintah mengharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan BBM ramah lingkungan dan sesuai dengan spesifikasi mesin kendaraan.

Untuk menjamin kualitas bahan bakar yang dipasarkan di dalam negeri, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi juga secara rutin melakukan pengawasan terhadap standar dan mutu (spesifikasi) bahan bakar melalui pengambilan percontoh bahan bakar dan melakukan pengujian percontoh bahan bakar tersebut. Hal itu untuk memastikan bahwa badan usaha niaga telah melaksanakan ketentuan peraturan dan juga memberikan jaminan kualitas kepada masyarakat pengguna bahan bakar.

"PT Pertamina (Persero) telah berkontribusi besar melalui usaha-usaha yang dilakukan oleh PT Kilang Pertamina Internasional dan PT Pertamina Patra Niaga untuk dapat menyediakan BBM jenis Solar sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku, di mana melalui koordinasi-koordinasi yang dilakukan bersama Pemerintah, GAIKINDO serta pihak terkait, mulai 1 April 2022 Pertamina telah siap memasarkan Solar 51 setara EURO IV dengan nama dagang Pertamina Dex," kata Tutuka.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pengendalian Pencemaran Udara KLHK Luckmi Purwandari menyampaikan, sektor transportasi menjadi sumber utama pencemaran udara di wilayah perkotaan. Hasil inventarisasi yang dilakukan di 28 kabupaten/kota yang dilakukan KLHK dan Pemda sepanjang 2012 hingga 2021, menunjukkan 70 persen beban emisi di perkotaan dikontribusikan oleh kendaraan bermotor.

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menekan pencemaran udara oleh kendaraan bermotor adalah dengan melakukan uji emisi. "Dengan uji emisi, dapat diketahui tingkat efisiensi dan kinerja pembakaran pada mesin kendaraan. Efisiensi kendaraan dipengaruhi oleh perawatan kendaraan dan penggunaan bahan bakar yang ramah lingkungan," ungkap Luckmi.

Untuk mendorong masyarakat menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan, pemerintah harus menyediakan bahan bakar yang ramah lingkungan dalam jumlah yang mencukupi. Oleh karena itu, Kementerian LHK mengapresiasi upaya Kementerian ESDM dan PT Pertamina yang menyediakan BBM Solar 51 setara Euro IV.

"Kami mengapresiasi Kementerian ESDM, Pertamina yang menunjukkan dukungan dan komitmennya dalam melaksanakan kebijakan implementasi Euro IV diesel," tandas Luckmi.

Direktur Logistik dan Infrastruktur PT Pertamina (Persero) Mulyono menegaskan komitmen Pertamina memenuhi regulasi yang telah ditetapkan. Sesuai regulasi, Pertamina harus memenuhi standar bahan bakar diesel dengan kandungan CN minimal 51 dan maksimal sulfur 50 ppm atau setara standar Euro IV.

"Pertamina akan memenuhi dan menyediakan bahan bakar ini, mulai dari sisi hulu di produksi kilang hingga di sisi hilir di pendistribusiannya ke lembaga penyalur," jelas Mulyono.

Sejak Agustus 2021, PT Kilang Pertamina Internasional, Sub Holding Refining & Petrochemical PT Pertamina (Persero), telah memproduksi Pertamina Dex dengan kandungan sulfur maksimal 50 ppm di empat kilangnya dengan kapasitas total per bulan mencapai lebih dari 95 ribu kilo liter. Di sisi penyaluran, sejak September 2021 Pertamina Dex telah disalurkan kepada konsumen industri. Selanjutnya mulai 1 April 2022, BBM ini akan disalurkan ke 2.155 SPBU di seluruh Indonesia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement