REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin menekankan pemerintah terus mengoptimalkan potensi sektor keuangan sosial syariah untuk mewujudkan jaring pengaman sosial yang berkelanjutan.
"Model jaring pengaman sosial berkelanjutan diwujudkan dengan meningkatkan peran ekonomi dan keuangan syariah inklusif melalui optimalisasi sektor keuangan sosial syariah," ujar Wapres dalam acara "Economic Challenges Special Ramadhan" yang ditayangkan salah satu stasiun televisi swasta, yang dipantau di Jakarta, Sabtu (2/4/2022).
Wapres mengatakan sektor keuangan sosial syariah antara lain adalah zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ziswaf).Dia menyampaikan dari potensi zakat Rp 327 triliun per tahun saat ini baru tergali Rp 71 triliun.
Dia mengatakan selama pandemi pemerintah telah mendorong zakat agar diarahkan pada bantuan sosial untuk orang miskin serta bantuan bagi pengusaha kecil."Jadi mendorong supaya terjadi kegiatan ekonomi di tingkat masyarakat kecil," jelasnya.
Sementara untuk wakaf, Wapres menyampaikan estimasi asetnya bisa mencapai Rp 414 triliun, sedangkan potensi wakaf uang mencapai Rp180 triliun per tahun."Ini yang kita kembangkan dan dorong melalui program sukuk wakaf, yang hasilnya disampaikan kepada masyarakat untuk membantu masyarakat dalam rangka bantuan sosial. Modalnya terus dikembangkan, dan itu sudah diluncurkan menjadi satu gerakan nasional," jelasnya.