Kamis 31 Mar 2022 14:57 WIB

Pupuk Iskandar Muda dan Energi Mega Persada Teken MoU Gas dan KEK Arun

Penandatangan MoU ini merupakan langkah strategis dalam proyek hilirisasi gas bumi

PT Pupuk Iskandar Muda Aceh mendapat pencerahan bahan baku gas dari Entitas Group Bakrie, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) melalui anak usahanya EMP Gebang Limited untuk memenuhi kebutuhan bahan baku pabrik urea, kesepakatan ini tertuang dalam nota kesepahaman (MoU) yg ditandatangani kedua pihak pada hari Rabu, 30 Maret 2022 di Jakarta.
Foto: istimewa
PT Pupuk Iskandar Muda Aceh mendapat pencerahan bahan baku gas dari Entitas Group Bakrie, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) melalui anak usahanya EMP Gebang Limited untuk memenuhi kebutuhan bahan baku pabrik urea, kesepakatan ini tertuang dalam nota kesepahaman (MoU) yg ditandatangani kedua pihak pada hari Rabu, 30 Maret 2022 di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, KRUENG GEUKEUH--PT Pupuk Iskandar Muda Aceh mendapat pencerahan bahan baku gas dari Entitas Group Bakrie, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) melalui anak usahanya EMP Gebang Limited untuk memenuhi kebutuhan bahan baku pabrik urea, kesepakatan ini tertuang dalam nota kesepahaman (MoU) yg ditandatangani kedua pihak pada hari Rabu, 30 Maret 2022 di Jakarta.

Direktur Utama PT Pupuk Iskandar Muda, Budi Santoso Syarif mengungkapkan rasa syukur. Karena hari ini dapat menjalin kerjasama dengan Bakrie Group yang memiliki sumber gas alam dan sumber gas alam yang bisa digunakan oleh PIM untuk peningkatan kapasitas produksi serta berpotensi untuk memproduksi blue ammonia sebagai sumber energi bersih dengan memanfaatkan sumber gas sebagai storage CO2.

Baca Juga

Dengan injeksi CO2 dalam sumur akan meningkatkan lifting minyak atau gas alam dari sumur-sumur existing tersebut, sehingga kerjasama ini akan memberikan nilai tambah bagi para pihak serta mendukung program dekarbonisasi yang diinisiasi pemerintah melalui program Net Zero Emission 2060.

PIM sebagai salah satu pemilik lahan dikawasan KEK Arun Lhokseumawe berharap Bakrie Group dapat membangun industri hilirisasi sawit menjadi Oleochemical, Hydrogenated Vegetable Oil (HVO) dan Bio Diesel.

Budi, juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Arif S Handoko mewakili SKK Migas sebagai perwakilan Pemerintah dalam Monetisasi Gas alam untuk dapat menyetujui pemanfaatan gas alam WK Gebang untuk menjadi bahan baku pabrik PIM, dan selanjutnya secara bersama-sama mendukung menuju Indonesia Emas 2045, ujarnya.

Direktur Utama EMP Syailendra S. Bakrie dalam keterangan resmi menyampaikan akan memenuhi pasokan gas yang dibutuhkan oleh PIM untuk pengoperasian pabrik pupuk ureanya.

photo
Penandatangan MoU ini merupakan langkah strategis dalam proyek hilirisasi gas bumi seperti blue amoniak, metanol dan optimalisasi penggunaan gas serta potensi pengembangan industri Petrokimia di KEK Arun Lhokseumawe, sekaligus sebagai bagian dari upaya percepatan net zero emission 2060. - (istimewa)

 

Penandatangan MoU ini merupakan langkah strategis dalam proyek hilirisasi gas bumi seperti blue amoniak, metanol dan optimalisasi penggunaan gas serta potensi pengembangan industri Petrokimia di KEK Arun Lhokseumawe, sekaligus sebagai bagian dari upaya percepatan net zero emission 2060.

EMP menargetkan nantinya akan memasok sekitar 40 juta kaki kubik gas perharinya bersumber dari Gebang PSC Block yang berlokasi di Sumatera Utara dalam rangka pengembangan Iskandar Muda Industrial Area (IMIA) di Lhokseumawe Aceh Utara.

Dalam nota kesepahaman tersebut PIM akan menyediakan lahan di IMIA untuk pengembangan bisnis masa mendatang bagi EMP Gebang Limited dan BNBR.

Turut hadir dalam acara penandatangan MoU tersebut Presiden Direktur PT Bakrie & Brothers Tbk, Anindya N Bakrie, Chief Comunication PT EMP, Adinda Andarina Bakrie, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Bakir Pasaman, Deputi Keuangan & Monetisasi SKK Migas, Arif S Handoko, Direktur EMP Gebang Limited, Achmad Badrun Mangunpranata.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Bakir Pasaman menyatakan bahwa pihaknya akan memanfaatkan MoU ini dengan sebaik-baiknya dan siap bersinergi dengan siapapun. Karena lewat MoU ini, perusahaan memiliki kesempatan untuk mengembangkan industri petrokimia, terutama amoniak, methanol, dan berbagai produk turunannya. 

Terlebih, Pupuk Iskandar Muda memiliki potensi besar dalam 5-10 tahun kedepan untuk menjadi industri petrokimia terbesar di Pupuk Indonesia grup. Hal ini melihat lokasi yang stretegis, berdekatan dengan pasar di India dan Eropa, serta fasilitas pelabuhan dan penunjang lainnya yang sangat memadai.

Selain itu, Pupuk Indonesia juga mendukung upaya dekarbonisasi dimana hidrogen akan menjadi sumber energi hijau. Namun hidrogen tidak dapat dibawa dalam bentuk hidrogen. Salah satu alternatifnya adalah hidrogen harus dikonversi terlebih dahulu menjadi amoniak. Untuk keperluan dimaksud, Pupuk Indonesia memiliki pengalaman dan keahlian dalam memproduksi dan mengelola amoniak.“Artinya amoniak sebagai media transportir untuk mengangkut hidrogen. Karena ini adalah metode yang paling efisien untuk mengangkut hidrogen,” kata Bakir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement