REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank KB Bukopin Tbk (KB Bukopin) tengah melebarkan ekspansi bisnis melalui lini Korean Link Business yang difokuskan kepada perusahaan-perusahaan Korea yang beroperasi di Indonesia. Ekspansi layanan Korean Link Business tersebut juga sebagai proses transformasi KB Bukopin untuk menjadi Bank Global.
Direktur Utama KB Bukopin Chang Su Choi mengatakan, KB Bukopin mengoptimalkan peluang bisnis baru dengan memanfaatkan jaringan bisnis Indonesia-Korea melalui perusahaan besar sebagai anchor company. "Ini untuk membangun ekosistem value chain dan supply chain yang spesifik yang akan dikolaborasikan melalui cross selling produk konsumer atau SME," kata Chang Su Choi dalam keterangannya, Senin (21/3).
Data Kementerian Investasi/BKPM menunjukkan, realisasi investasi dari Korea Selatan ke Indonesia pada 2021 mencapai 1,64 miliar dolar AS dan menempati posisi tujuh besar negara yang banyak berinvestasi di Indonesia. Ia mengatakan, KB Bukopin optimistis lini Korean Link Business berkembang dan menjangkau semakin banyak perusahaan Korea di Indonesia. Hal itu didukung oleh KB Kookmin Bank selaku ultimate shareholder perseroan.
KB Kookmin Bank merupakan salah satu institusi perbankan terbesar di Korea Selatan dengan kepemilikan mencapai KRW 438,4 triliun per 31 Desember 2020 atau setara dengan Rp 5.069 triliun
Ekspansi bisnis yang saat ini gencar dilakukan melalui lini Korean Link Business meliputi penyaluran kredit dan penghimpunan dana dari perusahaan besar asal Korea yang beroperasi di Indonesia. Pada kuartal I 2021 terdapat total 51 perusahaan Korea yang masuk dalam Korean Link Business KB Bukopin, terdiri atas 44 perusahaan dalam penghimpunan dana dan tujuh lainnya dalam penyaluran kredit. Ada sejumlah nama besar perusahaan Korea yang bergabung, antara lain Lotte Group, LG Electronics, Hyundai, Hankook Tire, dan Lock & Lock.
Semenjak Korean Link Business efektif dijalankan, tingkat penghimpunan KB Bukopin per 31 Desember 2021 mencapai Rp 7,82 triliun atau tumbuh 395,8 persen dibandingkan dengan tahun 2020 yang senilai Rp 1,57 triliun, serta tingkat penyaluran kredit per 31 Desember 2021 mencapai Rp 420 miliar.
Chang Su Choi mengatakan, KB Bukopin memang sedang gencar melakukan ekspansi ke berbagai sektor bisnis. Hal ini sesuai dengan rencana bisnis 2022 yang disampaikan dalam paparan publik pada 7 Desember 2021. "Pada segmen retail, misalnya, KB Bukopin akan membangun ekosistem nasabah mass affluent untuk hubungan jangka panjang dengan beragam layanan produk ritel dan memanfaatkan digital banking," katanya.