Rabu 09 Mar 2022 12:17 WIB

Laba Bersih Semen Baturaja Naik 372 Persen pada 2021

Membaiknya ekonomi dan sektor konstruksi meningkatkan permintaan semen.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Fuji Pratiwi
Semen Baturaja. PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) kembali mencetak kinerja positif pada 2021.
Foto: dok. Semen Padang
Semen Baturaja. PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) kembali mencetak kinerja positif pada 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) kembali mencetak kinerja positif pada 2021. SMBR tercatat mampu menembus kenaikan laba bersih sebesar 372 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko SMBR M Jamil mengatakan, perseroan bekerja keras dengan melakukan berbagai inisiatif strategis untuk memberikan kinerja terbaiknya pada 2021, di tengah over supply industri semen nasional dan pandemi covid-19 yang masih berlangsung serta tekanan kenaikan komoditas batu bara.

Baca Juga

"Membaiknya ekonomi nasional pada 2021, yang ditunjukkan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 3,69 persen dan pertumbuhan sektor konstruksi sebesar 2,81 persen telah mendorong adanya peningkatan permintaan semen di Sumatra yang merupakan wilayah pasar SMBR sebesar 2,5 persen sepanjang 2021," ujar Jamil dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (9/3/2022).

Jamil menyebut SMBR membukukan peningkatan volume penjualan sebesar 1 persen dan pendapatan senilai Rp1,75 triliun atau naik sebesar 2 persen dari pendapatan 2020. Kata Jamil, perseroan juga berhasil menekan cost per ton pada 2021 sebesar 4 persen dibandingkan tahun sebelumnya. 

Jamil menyampaikan keberhasilan program cost leadership yang dilaksanakan perseroan pada 2021 merupakan salah satu kunci utama suksesnya perseroan meningkatkan Ebitda sebesar 7 persen dengan nilai Rp 446 miliar dari tahun sebelumnya.

"Strategi cost leadership memberikan dampak positif bagi perseroan. Kami telah berhasil menjalankan cost leadership ini dengan melakukan efisiensi dan optimalisasi pabrik untuk menghasilkan produk dengan cost yang efisien," ucap Jamil.

Jamil mengatakan beban keuangan SMBR juha menurun menjadi Rp 180,4 miliar. Hal ini menyebabkan laba bersih perusahaan melonjak dan mencatatkan laba bersih senilai Rp 51,82 miliar menembus 372 persen (yoy) dibanding 2020.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement