REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) pada tahun ini akan meningkatkan konsumsi listrik salah satunya di sektor industri. Salah satunya adalah mengakuisisi captive power atau pembangkit listrik milik industri menjadi supply dari PLN.
Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN Agung Murdifi menjelaskan penjualan listrik untuk industri pada Januari 2022 mencapai 7,39 TWh atau mengalami pertumbuhan sekitar 16 persen jika dibandingkan Januari 2021 (YoY) yang hanya sebesar 6,36 TWh.
Kondisi ini menjadi sinyal juga adanya pertumbuhan konsumsi listrik di tengah pemulihan ekonomi. Agung juga mengatakan, PLN menangkap momen ini dengan meningkatkan konsumsi listrik, yaitu melalui program intensifikasi dan ekstensifikasi.
"Strategi ini ditempuh melalui program win back yaitu mengakuisisi captive power atau mengganti kelistrikan perusahaan-perusahaan yang masih menggunakan pembangkit sendiri dengan suplai listrik dari PLN. Langkah tersebut dilakukan agar pelanggan dapat berfokus pada bisnis intinya," ujar Agung kepada Republika, Ahad (6/3/2022).
Selain itu, kata Agung PLN juga memberikan program bundling dan promo tambah daya. PLN juga mendorong penerapan gaya hidup dengan menggunakan peralatan berbasis listrik dalam kehidupan sehari-hari atau electrifying lifestyle, seperti mendorong ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai dan penggunaan kompor induksi.
"PLN siap memenuhi pasokan listrik untuk setiap kebutuhan pelanggan. Saat ini seluruh sistem kelistrikan dalam kondisi cukup. Hadirnya listrik tentu akan menggerakan roda ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujar Agung.