Senin 28 Feb 2022 17:47 WIB

Serap Listrik PLTA Poso dan Malea, PLN Dukung Energi Bersih

Langkah PLN dalam menggenjot pengembangan pembangkit EBT patut diapresiasi.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Fuji Pratiwi
Seorang pekerja berada di dekat jaringan transmisi listrik di PLTA (ilustrasi). PLN serap listrik dari PLTA Poso dan Malea.
Foto: ANTARA/Basri Marzuki
Seorang pekerja berada di dekat jaringan transmisi listrik di PLTA (ilustrasi). PLN serap listrik dari PLTA Poso dan Malea.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Upaya pemerintah dalam mencapai target bauran energi terus didukung oleh semua pihak, termasuk PT PLN (Persero). Dukungan aktif PLN dalam mendongkrak porsi energi baru terbarukan (EBT) dalam bauran energi ditunjukkan dengan kian gencarnya BUMN kelistrikan itu membangun pembangkit ramah lingkungan hingga menyerap listrik yang dihasilkan pembangkit EBT milik swasta seperti PLTA Poso dan PLTA Malea di Sulawesi.

Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menilai langkah PLN dalam menggenjot pengembangan pembangkit EBT, khususnya PLTA patut diapresiasi. Apalagi, potensi pengembangan EBT di Indonesia masih sangat besar. Khususnya sektor PLTA dan PLTMH, potensinya mencapai 95 GW.

Baca Juga

"Potensi yang sangat besar ini bisa dimanfaatkan secara maksimal. Dukungan PLN menjadi hal yang sangat penting," ujar Mamit kepada wartawan, Ahad (27/2/2022).

Mamit menilai PLTA juga mempunyai kemampuan yang andal dari sisi pasokan dan utilitas. PLTA mempunyai daya tahan yang lebih lama, bisa menjadi pembangkit

baseload juga mampu menjadi peaker.

"PLTA ini merupakan EBT yang bisa menjadi peaker atau mampu menjaga beban puncak jika dibandingkan dengan EBT yang lain seperti pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) yang masih bersifat intermitten," ujar Mamit.

Dari sisi kacamata penurunan emisi karbon, Mamit juga menilai PLTA merupakan pembangkit yang benar-benar zero emision karena tidak memerlukan topangan sumber energi lain yang berasal dari fosil.

Sedangkan dari sisi investasi, semakin berkembangnya teknologi maka investasi yang harus dianggarkan untuk PLTA makin murah. "Di awal investasinya memang masih tinggi tapi PLTA usianya juga akan lebih panjang dan biayanya lebih murah," ungkap dia.

Tak hanya itu, lanjut Mamit, PLTA juga bisa menjadi konservasi sumber daya air serta memberikan manfaat lain yang cukup banyak.

"Untuk itu seluruh pihak perlu mendukung PLN dalam penyediaan PLTA saat ini. Apalagi, proyek PLTA merupakan salah satu proyek yang diutamakan di rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL) 2021-2030," ungkap dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement