REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Hadi Prabowo menyebut keberhasilan capaian pertumbuhan ekonomi nasional 2021 dipengaruhi sejumlah hal. Salah satu faktornya adalah keberhasilan dalam pengendalian penanganan Covid-19.
"Keberhasilan Indonesia dalam pertumbuhan yakni senilai 3,69 persen dipengaruhi keberhasilan nasional dalam pengendalian pandemi Covid-19," ujar Hadi pada kegiatan Stadium General Sesi II dengan tema "Upaya dan Inovasi Percepatan Pemulihan Ekonomi Daerah dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional," Kamis (24/2).
Menurut Hadi, selain karena penanganan Covid-19, ada beberapa hal lain yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi pada 2021. Hal lain itu berupa tingginya tingkat partisipasi masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan dan pelaksanaan vaksinasi serta kebijakan stimulus dari pemerintah.
"Juga sinergitas beberapa otoritas di dalam pemantapan stabilitas dan percepatan pertumbuhan ekonomi," tutur dia.
Oleh karena itu, Hadi mengundang pimpinan-pimpinan daerah yang dia nilai memiliki prestasi, terutama yang terkait dengan pertumbuhan ekonomi selama pandemi ini. Dia mengundang sejumlah kepala daerah, yakni Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo, dan Bupati Batu Bara Zahir.
Hadi menjelaskan, Makassar pada tahun 2021 mampu mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 4,65 persen. Sedangkan Solo, Batu Bara, dan Gorontalo di tengah pandemi juga masih bisa mempertahankan ekspornya.
"Kita lihat kemampuan ekspor di Solo mencapai 15,57 persen, Batu Bara 13,71 persen dan Gorontalo 10,97 persen. Ketiga daerah ini memiliki kemampuan yang baik dalam mempertahankan ekspornya di tengah pandemi," ujar Hadi.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming dalam kesempatan itu menyampaikan upaya-upaya yang telah dilakukan dalam rangka meningkatkan pemulihan ekonomi. Menurut Gibran, Kota Solo terus bergerak membentuk kota tangguh yang berbasis kearifan dan potensi lokal, kebut vaksinasi, dan kebut pemulihan ekonomi.
Selain itu, pihaknya juga menggelontorkan dana bantuan sosial dari dana APBD yang memang dialokasikan untuk penanganan Covid-19. Selain itu, pemerintah Kota Solo juga memberikan bantuan ponsel untuk membantu proses pembelajaran daring di masa pandemi.
"Pemkot juga meluncurkan UMKM digital dan pembayaran non tunai di 44 pasar tradisional dan modern," ujar Gibran.