Selasa 22 Feb 2022 07:20 WIB

Mengapa Saham Bisa Kena Suspensi BEI?

Suspensi adalah penghentian sementara perdagangan suatu saham di bursa efek.

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
Suspensi saham di pasar modal
Suspensi saham di pasar modal

Pernah dengar berita suatu saham kena suspensi Bursa Efek Indonesia (BEI)? Suspensi adalah penghentian sementara perdagangan suatu saham di bursa efek.

Dengan kata lain, saham yang kena suspensi otoritas bursa tidak dapat diperjualbelikan untuk sementara waktu. Sampai kapan? Sampai BEI mencabut suspensi saham tersebut.

Pada dasarnya, suspensi adalah sanksi yang diberikan BEI kepada emiten. Terjadi karena adanya pelanggaran atau hal lain yang dianggap tidak sesuai dengan kebijakan maupun aturan bursa saham.

Ada 6 kondisi yang mengakibatkan suatu saham kena suspensi BEI, seperti dikutip dari Mandiri Sekuritas:

Baca Juga: Apa Itu Saham Auto Rejection, ARA dan ARB? Ini Jawabannya

 

Suspensi Saham

Suspensi Saham

  • Pergerakan harga saham tidak wajar

Penyebab suatu emiten terkena suspensi dari BEI adalah pergerakan harga saham yang tidak wajar. Kondisi ini biasa disebut juga dengan istilah unusual market activity (UMA), yaitu aktivitas investasi saham yang di luar kebiasaan.

Contohnya, harga saham yang merosot atau melonjak terlalu tajam dalam seminggu. Namun, selama terjadinya peningkatan aktivitas bukan akibat rekayasa, maka saham bisa segera diperdagangkan kembali. 

  • Emiten tertimpa kasus hukum

Dalam menjatuhkan suspensi, BEI tentunya memiliki pertimbangan sendiri. Salah satu yang krusial adalah track record emiten, terutama terkait hukum.

Jika suatu emiten terseret kasus hukum, maka kemungkinan untuk mendapatkan suspensi dari BEI akan cenderung lebih besar. Bentuk kasus hukum yang dimaksud bermacam-macam, salah satunya kekeliruan dalam dokumen laporan keuangan, baik disengaja maupun tidak.

Baca Juga: Margin Call Saham dan Forex: Pengertian dan Cara Mencegahnya

  • Saham dengan kinerja dan valuasi rendah

Apabila suatu saham memiliki valuasi cenderung rendah atau performanya tidak begitu baik, maka investasi saham berisiko besar terkena suspensi dari BEI. Saham dengan harga di bawah Rp 100 biasanya dinilai memiliki performa yang kurang optimal.

Sementara itu, umumnya saham-saham LQ45 atau blue chip cenderung jarang dikenai suspensi karena ukurannya yang besar dan tingkat likuiditas relatif tinggi. 

Saham Suspensi

Saham Suspensi

  • Ada kebijakan emiten yang tidak terungkap ke publik

Transparansi menjadi faktor pertimbangan lain bagi BEI dalam menjatuhkan suspensi kepada investasi saham, khususnya jika ada kebijakan emiten yang tidak terungkap ke publik.

Contohnya adalah perusahaan melakukan merger atau tindakan akuisisi lain yang tidak diungkapkan kepada BEI, sehingga memicu munculnya rumor. Belum lagi jika kebijakan suatu perusahaan memiliki tujuan tidak jelas.

Alhasil, pergerakan harga saham pun jadi tidak wajar sehingga menjadi penyebab diberikannya suspensi oleh BEI.

  • Emiten terlambat melapor ke BEI

Tidak semua penyebab suspensi saham berasal dari aktivitas harga saham yang tidak wajar, melainkan juga bisa karena “ulah” emiten itu sendiri. Perlu diketahui bahwa emiten memiliki sejumlah kewajiban khusus terhadap BEI.

Beberapa di antaranya seperti membayar annual listing fee, meyampaikan laporan keuangan, dan membayar denda keterlambatan. Apabila emiten terlambat melakukan kewajiban tersebut kepada BEI, maka risiko terkena suspensi pun akan semakin besar. 

Baca Juga: Lakukan Ini Bila Harga Saham Turun Drastis

  • Saham sering terkena auto reject

Auto reject adalah penolakan otomatis oleh BEI terhadap permintaan beli atau penawaran jual yang melewati batas penurunan atau kenaikan harga sesuai ketentuan. Sebetulnya, dalam aktivitas investasi saham, auto reject merupakan hal yang wajar terjadi.

Namun, apabila suatu saham terlalu sering terkena auto reject, maka hal tersebut dapat menjadi sebuah peringatanKondisi tersebut menunjukkan adanya masalah yang tidak wajar dalam aktivitas perdagangan saham.  

Jadi, kalau harga saham A naik melampaui batas persentase atas yang ditentukan BEI dalam sehari akan terkena ARA (Auto Rejection Atas). Sementara kalau harganya turun melebihi batas bawah kena ARB (Auto Rejection Bawah).

Ciri-ciri saham yang terkena ARA, tidak ada lagi order di antrean jual (offer), sementara ciri-ciri saham yang terkena ARB, tidak ada lagi order di antrean beli (bid).

Buat kamu pemula, sebaiknya hindari membeli saham auto reject. Apalagi sudah masuk daftar UMA (Unusual Market Activity) atau saham yang bergerak di luar kewajaran. Termasuk bila saham tersebut tidak likuid. Ciri-cirinya antrean bid dan offer sedikit biar investasimu gak ambyar.

Pahami Istilah Suspensi dengan Baik

Suspensi merupakan salah satu istilah penting yang kerap digunakan di dunia investasi saham. Sebagai investor, kamu perlu memahaminya dengan baik, termasuk hal-hal apa saja yang bisa menyebabkan terjadinya kondisi tersebut.

Selalu pilih saham yang tepat agar investasi saham kamu bisa memberikan imbal hasil maksimal.

Baca Juga: Saham Nyangkut: Penyebab dan Cara Mengatasinya

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement