REPUBLIKA.CO.ID, Tak sedikit orang tua menginginkan anaknya bekerja di perusahaan besar. Tak terkecuali orang tua Aresdi Mahdi Asyathry. Oleh karena itu, setelah menamatkan pendidikan tinggi di Universitas Gadjah Mada, Aresdi sempat melamar pekerjaan di dua perusahaan bergengsi demi menyenangkan orang tuanya. Namun, panggilan hati mendorong Aresdi untuk mengambil jalan yang berbeda.
Kisah ini terjadi sekitar 12 tahun yang lalu, pada 2010. Dua lamaran yang Aresdi ajukan lolos dan dia berhasil diterima di dua perusahaan besar. Gaji yang ditawarkan kedua perusahaan itu pun bukan main besarnya, mencapai Rp 18 hingga 20 juta per bulan untuk lulusan baru pada 2010.
"Saya memutuskan untuk tidak mengambil tawaran tersebut, tidak mengambil penerimaan karyawan tersebut walaupun posisi saya sudah diterima," jungkap Aresdi, dalam video yang diunggah kanal Youtube JagaLilin.
Aresdi mengatakan sejak sekolah dasar hingga kuliah, dia mengenyam pendidikan di lembaga pendidikan negeri. Hal ini membuatnya ingin melakukan sesuatu yang bisa memberikan dampak kembali bagi negeri. Menurut Aresdi, hal ini bisa dia wujudkan dengan membangun usahanya sendiri.
Impian untuk membangun usaha sendiri ini berhasil terwujud pada 2018. Berbekal diskusi dengan sahabatnya, Aresdi memutuskan untuk membangun PT Waralaba Anak Bangsa dengan brand minuman kekinian yaitu Glek.
Walaupun sempat diterpa kesulitan akibat pandemi Covid-19, Glek mampu mengembangkan 55 gerai yang tersebar di 13 kota di pulau Jawa. Glek juga berhasil menjual sekitar 200 ribu gelas setiap bulan.
Di balik kemajuan yang berhasil dicapai Glek ini, ada satu nilai yang selalu dipegang teguh oleh brand Glek sejak dulu hingga saat ini. Nilai tersebut adalah berbagi.
Nilai ini yang menggerakkan Glek untuk hadir dalam berbagai momen yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan kemanusiaan atau kegiatan sosial. Bahkan, budget pemasaran yang dimiliki Glek banyak yang disalurkan untuk sesuatu yang disebut Aresdi sebagai marketing langit.
"Setiap ada event yang melibatkan yatim, dhuafa, kebencanaan, kami kirim produk kami, berapa ribu gelas pun kami kirimkan," pungkas Aresdi.
Secara pribadi, Arsedi juga memiliki mimpi agar setiap karyawannya memiliki masjid atas nama orang tua mereka masing-masing. Dalam dua tahun ini, Arsedi mengatakan sudah ada dua masjid dan satu pondok mengaji yang telah dibangun untuk mewujudkan mimpi tersebut.
"Satu pondok mengaji atau rumah hafiz di Lombok, dua masjid, (satu) di Cianjur, Jawa Barat, kedua di Madiun, Jawa Timur," ungkap Aresdi.
Semua ini Aresdi lakukan karena dirinya terinspirasi oleh pengusaha-pengusaha sukses yang kerap berbagi dan memberikan bantuan untuk isu-isu sosial. Beberapa di antaranya adalah Bill Gates, Mark Zuckerberg, Sandiaga Uno, sampai Sukanto Tanoto dengan Tanoto Foundation-nya.
"Mungkin minuman kekinian sangat banyak, tapi kami di Glek, kami mengawal visi untuk berbagi. Jadi secara tidak langsung ketika menikmati produk Glek, secara tidak langsung teman-teman juga berkontribusi sama kegiatan sosial, apapun itu, terhadap yatim, dhuafa, terhadap orang-orang korban bencana," ungkap Aresdi.
Simak kisah selengkapnya dengan meng-klik video berikut ini: